Lamongan (ANTARA News) - Menteri Perindustrian Saleh Husin meninjau pembangunan pabrik PT Kebun Tebu Mas (KTM) di Ngimbang, Lamongan, Jawa Timur, yang produksinya diharapkan dapat mengurangi impor gula rafinasi Indonesia.
"Kapasitas produksi yang mencapai 300 ribu ton per tahun bisa mengurangi impor gula rafinasi yang mencapai hampir 3 juta ton per tahun," kata Menteri Perindustrian Saleh Husin saat memberikan sambutan di Lamongan, Jatim, Rabu.
Menperin mengatakan, ke depan pemerintah berharap agar semakin banyak pabrik gula yang tumbuh dan berkembang di dalam negeri, sehingga Indonesia bisa mewujudkan target swasembada gula.
Direktur Operasional pabrik PT KTM di Lamongan merupakan proyek baru pabrik gula berbasis tebu dengan kapasitas giling 12.000 TCD (ton cane per day), yang akan berekspansi hingga 25.000 TCD.
PT KTM, lanjut Agus, direncanakan sebagai pabrik gula terpadu, yang akan memproduksi 30 persen Raw Sugar, 40 persen gula kristal putih dan 30 persen gula kristal rafinasi untuk formula bayi dan farmasi.
"Apabila produk-produk yang direncanakan tersebut dapat direalisasikan maka PT KTM akan menjadi pabrik gula gula berbasis tebu pertama yang memproduksi raw sugar Indonesia, sehingga akan mengurangi impor," kata Agus.
Menurut Agus, bahan baku PT KTM berasal dari tebu, yang diperoleh dari lahan milik perusahaan seluas 12.621 hektar, lahan tani Kredit Ketahanan Pangan dan Energi seluas 499,2 hektar dan lahan tani mandiri seluas 12.022 hektar.
Dalam penyediaan bahan baku, lanjut Agus, PT KTM telah melakukan pembinaan kepada 11.000 petani, di mana jumlahnya diperkirakan akan bertambah mengingat antusiasme petani yang ingin bekerja sama dengan PT KTM. "Tebu kami dapat dari daerah Tuban, Lamongan, Bojonegoro, Mojokerto dan Jombang. Kami juga memberikan pelatihan kepada para petani agar tebu yang dihasilkan kualitasnya bagus, sehingga bisa diproses di pabrik ini," kata Agus.
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014