"Pengecekan ini dilakukan karena kami menerima laporan jika ada gas metana (CH4) yang muncul dari rekahan tanah di Dusun Pencil, Desa Karangtengah, Kecamatan Wanayasa," kata Kepala Pos PGA Dieng Tunut Pujiarjo usai pengecekan, di Banjarnegara, Rabu.
Setelah dilakukan pengecekan di lapangan, kata dia, pihaknya tidak menemukan adanya gas metana yang muncul ke permukaan tanah.
Menurut dia, pihaknya juga tidak menemukan adanya gas CO, CO2, dan H2S di lokasi bencana tanah bergerak itu.
"Hasilnya nihil, gasnya tidak ada," katanya.
Ia mengimbau masyarakat untuk tetap tenang karena berdasarkan hasil pengecekan, pihaknya tidak menemukan gas berbahaya yang muncul ke permukaan tanah.
Dalam kesempatan terpisah, Koordinator Posko Aju Bencana Tanah Bergerak Dusun Pencil Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara Andry Sulistyo mengatakan bahwa berdasarkan pendataan yang dilakukan pada hari Rabu (10/12), pukul 08.00 WIB, jumlah warga Dusun Pencil yang mengungsi di empat pos pengungsian, Dusun Gunung Putih, Desa Pandansari, sebanyak 41 keluarga atau 139 jiwa yang terdiri 85 dewas, 18 anak-anak, dan 23 lanjut usia.
"Hingga hari ini, 39 siswa SDN Pandansari 02 yang berasal dari Dusun Pencil tetap melaksanakan ujian akhir semester di rumah Kepala Dusun Pencil. Pada Selasa (9/12) sore, relawan dari Banyuwoong telah memberikan trauma healing dan permainan bagi anak-anak di pengungsian," katanya.
Menurut dia, pihaknya telah menerima bantuan logistik dari BPBD Provinsi Jawa Tengah, Palang Merah Indonesia Kabupaten Banjarnegara, Chees Cafe Purwokerto, Lips KTV Purwokerto, Hotel Horison Ultima Purwokerto, dan sejumlah uang dari donatur.
Kendati demikian, dia masih mengharapkan adanya bantuan berupa bahan makanan, makanan dan susu bayi, peralatan kerja, serta genset dan peralatan listrik berkapasitas 1.000-2.000 watt.
Sementara itu, Koordinator Basarnas Pos SAR Cilacap Mulwahyono mengatakan bahwa pihaknya telah menerjunkan sembilan personel Basarnas ke Dusun Pencil untuk membantu korban bencana.
"Personel yang diperbantukan ke lokasi bencana membawa peralatan seperti cangkul, sekop, lampu darurat, genset, dan gergaji mesin," katanya.
Pewarta: Sumarwoto
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014