Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antar-bank Jakarta, Selasa pagi, naik tipis menjadi Rp9.145/9.147 per dolar AS dibandingkan dengan posisi penutupan akhir pekan lalu yang mencapai Rp9.150/9.163 atau menguat sebanyak enam poin.
"Para pelaku pasar lokal berspekulasi membeli rupiah lebih lanjut, setelah berakhirnya kedatangan Presiden AS George Bush ke Indonesia tidak menimbulkan gejolak yang besar," kata Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk, Kostaman Thayib, di Jakarta, Selasa.
Dia mengatakan pelaku pasar cenderung membeli rupiah lagi, melihat situasinya dinilai aman yang didukung oleh faktor fundamental ekonomi makro Indonesia cukup baik.
Aksi beli terhadap rupiah itu didukung oleh penjualan dolar AS oleh pelaku lokal untuk mencari untung setelah dua pekan lalu menguat, katanya.
Para pelaku pasar, menurut dia diperkirakan akan terus membeli rupiah sampai sesi sore, melihat pertumbuhan ekonomi AS yang melambat.
Dikatakannya pasar yang tenang memberikan dampak positip terhadap rupiah yang didukung dengan membaiknya pasar saham seperti indeks Nikkei Jepang naik 0,42 persen, indeks Kospi, Korea Selatan, menguat 0,51 persen dan indeks SP/ASX 200, Australia, meningkat 0,43 persen.
Meski yen saat ini melemah, akibat isu bahwa Boj (bank sentral Jepang) akan menaikkan suku bunganya secara perlahan-lahan.
"Kami optimis rupiah masih positip, karena investor lokal cenderung masih memburu rupiah, meski kenaikan itu tidak besar," katanya. (*)
Copyright © ANTARA 2006