Dia relatif sehat setelah mengalami penyanderaan cukup lama."
Paris (ANTARA News) - Sandera terakhir asal Prancis, Serge Lazarevic, yang diculik oleh para militan di Mali pada 2011, telah dibebaskan, kata Presiden Francois Hollande Selasa.
Lazarevic, 51 tahun, diculik pada 24 November 2011 oleh para militan yang diklaim berasal dari Al Qaida di Magribi Islam (AQIM) selagi melakukan perjalanan bisnis dengan rekannya Philippe Verdon yang juga asal Prancis, lapor AFP.
Belum ada segera informasi mengenai bagaimana pembebasan itu terjadi atau apakah Prancis membayar tebusan.
Lazarevic adalah orang terakhir dari lebih lusinan warga Prancis yang disandera dalam beberapa tahun terakhir. Sebanyak 15 orang disandera di Afrika tahun lalu. Empat wartawan yang ditahan oleh para militan di Suriah dibebaskan awal tahun ini.
"Sandera kami Serge Lazarevic, sandera terakhir kami, bebas," kata Hollande. "Tak ada lagi sandera Prancis di negara lain di dunia."
Kantor kepresidenan Prancis mengatakan satu pesawat yang membawa Diane puteri Lazarevic dalam perjalanan ke Niamey, ibu kota Niger, untuk menjemput bekas sandera itu, yang akan ditemui Hollande dalam perjalanan pulang.
"Dia relatif sehat setelah mengalami penyanderaan cukup lama," kata Hollande.
Satu sumber keamanan Mali mengatakan tahap-tahap pembebasan akhir Lazarevic terjadi di Kidal, kota gurun pasir, di bagian utara Mali.
"Saya tak akan mengatakan apakah ada tebusan atau pembebasan para tahanan," kata sumber tersebut kepada kantor berita AFP.
Selama penyaderaan tiga tahun, Lazarevic muncul beberapa kali dalam video AQIM. Yang paling terbaru ialah pada November. Saat itu ia tampak sakit dan diyakini kehidupannya dalam bahaya.
Ketakutan-ketakutan muncul atas keselamatan warga Prancis keturunan Serbia itu setelah pendaki Herve Gourdel diculik di Aljazair dan dipancung pada September oleh para militan yang terkait kelompok Negara Islam.
Setelah kemunculan Lazarevic yang tampak berjanggut tebal dan berpakaian lusuh dalam video terakhir, puterinya Diane memohon Presiden Hollande bagi pembebasannya "secepat mungkin... untuk Natal."
Lazarevic dan Verdon diculik dari satu hotel kecil di Hombori, di bagian utara Mali, lalu disandera. Keduanya yang bekerja di sektor keamanan dan konstruksi, dituduh AQIM sebagai agen rahasia Prancis. Keluarga mereka menolak tudingan tersebut. (M016)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014