Saya dapat menjanjikan Anda bahwa saya, bersama menteri luar negeri (Frank-Walter Steinmeier), tidak akan kehilangan kesempatan, saat kami akan lagi dan lagi mencari penyelesaian diplomatik."

Cologne, Jerman (ANTARA News) - Kanselir Jerman Angela Merkel pada Selasa menyatakan yakin kemelut Ukraina dan kebuntuan Barat dengan Rusia dapat diselesaikan secara diplomatik, meskipun itu memerlukan kesabaran.

"Kita memerlukan daya tahan, tapi saya yakin bahwa kami dapat melakukannya. Kami harus melakukannya," kata Merkel, yang sering berhubungan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin selama kemelut itu, "Itu pelajaran sejarah dan pesan Eropa hari ini," lapor AFP.

Pemimpin Jerman itu menegaskan tidak ada penyelesaian ketentaraan untuk kemelut tersebut dan semua upaya diplomatik harus dilakukan untuk mencapai penyelesaian.

"Saya dapat menjanjikan Anda bahwa saya, bersama menteri luar negeri (Frank-Walter Steinmeier), tidak akan kehilangan kesempatan, saat kami akan lagi dan lagi mencari penyelesaian diplomatik," katanya.

Saat berpidato dalam muktamar partai konservatifnya, Merkel menyatakan bahwa yang terjadi di Ukraina beberapa bulan belakangan melemparkan pertanyaan tentang perdamaian Eropa.

"Rusia melanggar, dan terus melanggar, hukum antarbangsa. Tetangga bukan lagi mitra, tapi lingkungan pengaruh," katanya.

Saat Merkel berbicara, gencatan senjata tampak sebagian besar berlangsung di sepanjang garis depan di bagian timur bergolak bekas republik Soviet itu, tapi rencana pembicaraan perdamaian di ibukota Belarusia, Minsk, ditunda.

Kanselir Jerman itu menegaskan bahwa hukuman Barat terhadap Rusia bukan tujuan, tapi diterapkan karena tidak dapat dihindari.

"Tujuan kami adalah wikayah Ukraina utuh, bebas dan secara mandiri menentukan masa depannya," katanya.

"Meskipun jalan sulit, kami akan membantu Anda dan mendukung Anda," katanya, beralih ke tamu pada pertemuan partai itu, politisi Ukraina dan mantan juara dunia tinju pendukung Barat Vitali Klitschko.

Pasukan Ukraina menyatakan menangguhkan gerakan tempur saat "Hari Senyap" dimulai di kawasan timur bergolak pada Selasa, menandai gencatan senjata dengan kelompok pemisah.

Di kota Donetsk, kubu utama kelompok pemisah, saksi melaporkan tembak-menembak masih terdengar hingga pukul 09.00 waktu setempat, namun kemudian berkurang.

"Militer Ukraina menangguhkan semua gerakan tempur dan siap untuk Hari Senyap, namun jika pihak pemisah menyerang, kami akan menembak sebagai balasan," kata jurubicara tentara. (B002/M016)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014