Guru Besar UNM uji calon doktor UTM

Ini suatu kehormatan bagi UNM, Ketua Prodi S3 Sosiologi Program Pascasarjana UNM Prof Agustang menunjukkan kualifikasi intelektualnya di dunia akademik berskala internasional,"

Makassar (ANTARA News) - Guru besar Universitas Negeri Makassar (UNM) Prof Andi Agustang menguji calon doktor di Universitas Teknologi Malaysia (UTM).

"Ini suatu kehormatan bagi UNM, Ketua Prodi S3 Sosiologi Program Pascasarjana UNM Prof Agustang menunjukkan kualifikasi intelektualnya di dunia akademik berskala internasional," kata Rektor UNM Prof Dr Arismunandar di Makassar, Selasa.

Guru besar UNM tersebut mendapat amanah dan kepercayaan menjadi "external examiner" atau penguji luar mahasiswa program doktoral pada Universitas Teknologi Malaysia (UTM), di Kota Johor, Malaysia.

Profesor pertama alumni SMA Negeri Mare Bone, Sulsel ini, menjadi panelis bersama penguji berkebangsaan Malaysia Prof Dr Najib Bin Abdul Gaffar dan Prof Dr Ismail Bin Kailani dari UTM. Adapun mahasiswa yang diuji yakni Kaharuddin yang merupakan dosen termuda dari kampus Universitas Muhammadiyah (Unismuh), Makassar.

Kandidat doktor kedua yang diuji adalah Kasmawati Abbas, salah seorang guru SMA di Kota Pare-Pare, Sulsel.

Guru Besar Sosiologi Antropologi UNM ini dipanelkan menguji dengan Prof Dr Najib bin Abdul Gaffar dan Dekan Fakulti Pendidikan UTM berdarah Bugis Sengkang, Kabupaten Wajo Prof Dr Baharuddin Aris.

Kepercayaan diberikan oleh universitas terbesar kedua dan salah satu universitas berbasis riset di Malaysia ini kepada Ketua Dewan Editor Jurnal Sosiologi Dialektika Kontemporer PPs-UNM, tidak terlepas dari rekam jejaknya sebagai akademisi, sekaligus peneliti yang memiliki reputasi dan dikenal luas dalam dunia penelitian.

Sejumlah karya ilmiah mantan staf ahli Bappenas ini, telah dipublikasikan di beberapa jurnal internasional. Sepanjang tahun 2014 telah mempublikasikan 14 jurnal internasional. Ditambah pengalaman sebagai tim peneliti di berbagai peneliti dibiayai pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.

Sementara itu, kedatangan professor kelahiran Bone, 27 Desember 1963 dan penerima gelar terhormat Puto Sabang dari orang Kajang, Sulsel ini merupakan undangan kedua kalinya untuk menjadi penguji luar.