New Delhi (ANTARA News) - Orang-orang yang diduga gerilyawan melancarkan serangan bom terhadap sebuah kereta-api penumpang di Negara Bagian Benggala Barat, India timur, Senin, menewaskan sedikitnya 12 orang dan mencederai 66 lain, menurut laporan media.
Sejumlah saksi mata mengatakan kepada saluran berita CNN-IBN, 12 mayat ditemukan setelah ledakan itu menghancurkan sebuah gerbong KA yang padat itu di sebuah stasiun di wilayah utara Jalpaiguri.
Kekuatan ledakan itu begitu besar sehingga gerbong yang bersebelahan juga rusak, kata saluran televisi tersebut.
Namun, polisi mengatakan, hanya lima orang tewas dalam ledakan itu.
"Menurut laporan-laporan kami, hanya lima orang tewas dalam ledakan itu," kata perwira senior kepolisian Raj Kanojia kepada wartawan, seperti dilansir DPA.
Polisi dan personel badan-badan setempat segera bergerak ke lokasi ledakan dan melakukan operasi pertolongan.
Banyak korban cedera dibawa ke beberapa rumah sakit lokal di distrik itu, yang terletak 450 kilometer sebelah utara ibukota negara bagian itu, Kolkata.
Jumlah kematian mungkin akan meningkat karena sejumlah korban cedera mengalami luka-luka yang serius, kata Menteri Dalam Negeri Benggala Barat PR Roy.
Aparat-aparat keamanan India menuduh kelompok-kelompok separatis seperti Organisasi Pembebasan Kamtapur (KLO) atau Front Persatuan Pembebasan Asom (ULFA) yang aktif di kawasan timurlaut India mendalangi serangan itu.
"Ada sejumlah kelompok ekstrimis di wilayah timurlaut India dan kami menuduh KLO dan ULFA mendalangi serangan tersebut," kata Roy.
"Kami masih menyelidiki hal itu. Harus dipastikan apakah bom itu dipasang di kereta-api tersebut atau apakah itu serangan bom bunuh diri," tambahnya.
India timurlaut merupakan kawasan bergolak dimana hampir 40 kelompok separatis, suku dan kiri beroperasi aktif di lima negara bagian. Lebih dari 15.000 orang tewas dalam pemberontakan di kawasan itu dalam satu dasawarsa terakhir.
Ledakan itu terjadi empat bulan setelah serangan-serangan bom 11 Juli terhadap kereta-api di ibukota finansial India, Mumbai, yang menewaskan 186 orang dan mencederai 700 lain.
Pihak berwenang India menuduh badan intelijen Pakistan dan kelompok gerilya muslim Lashkar-e-Taiba melancarkan pemboman tersebut.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006