Jakarta (ANTARA News) - Aparat Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya (Polda Metro Jaya) masih melacak keberadaan taksi Express yang digunakan untuk merampok.
"Para pelaku masih belum mengaku soal keberadaan taksi yang digunakan untuk merampok," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Rikwanto di Jakarta, Selasa.
Rikwanto mengungkapkan salah satu tersangka mengaku mobil yang mereka gunakan untuk merampok adalah taksi Express bernomor lambung palsu DP-1805, yang hilang saat disimpan di kontrakan tersangka Sutrisno alias Trisno di Kampung Makassar Ciracas Jakarta Timur.
Menurut pengakuan Trisno kepada penyidik, mobil itu dicuri beberapa pria berbaju safari usai tersangka merampok penumpang taksi.
Sejumlah petugas kepolisian telah menyebar untuk mencari keberadaan Taksi Express itu ke beberapa lokasi.
Tersangka Trisno mencuri armada Taksi Express bernomor lambung asli BD-6075 saat sopirnya beristirahat di kawasan Mega Kuningan Jakarta Selatan pada 21 November 2014.
Awalnya Trisno akan menjual taksi curian itu namun tidak laku sehingga tersangka kemudian menggunakan armada tersebut untuk merampok.
Trisno memalsukan nomor lambung taksi menjadi DP-1805 dan memodifikasi bagian jok belakang guna mengelabui penumpang.
Aparat Polda Metro Jaya meringkus tiga tersangka perampokan terhadap penumpang taksi berinisial RP dan RW.
Ketiga tersangka yakni AS dan Sutrisno alias Trisno yang tercatat sebagai sopir taksi Blue Bird dan ESJ alias Eed.
Pewarta: Taufik Ridwan
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014