Saat menyampaikan sambutan pada peluncuran buku "Sisi Lain Istana: Andaikan Obama Ikut Pilpres Indonesia" karya wartawan senior Kompas J Osdar di Bentara Budaya Jakarta (BBJ), Selasa, dia juga melontarkan candaan yang membuat para hadirin tertawa.
Dalam acara yang antara lain dihadiri oleh mantan Wakil Presiden Boediono ia menyebut kualitas pendidikan Indonesia lebih baik dibanding Amerika Serikat.
"Buktinya, Obama yang tidak tamat SD di Jakarta malah bisa jadi presiden di Amerika sini. Itu menunjukkan betapa hebatnya pendidikan di Indonesia," kata Wakil Presiden, yang disambut gelak tawa hadirin.
Ia lantas menambahkan bahwa BJ Habibie yang menjadi presiden menggantikan Soeharto juga sekolahnya di Jerman, bukan Amerika.
"Begitu pun Pak Boediono, menjadi wapres, sekolahnya di Australia, bukan Amerika," katanya.
Ia juga menuturkan banyaknya penghormatan yang dia dapat saat menjabat sebagai wakil presiden.
Dalam satu hari, lanjut dia, Wakil Presiden Indonesia bisa mendapatkan lebih dari 18 kali hormat dari Pasukan Pengamanan Presiden (Paspamres).
"Saat masuk rumah, keluar rumah, kita keluar rumah ada lagi (yang hormat), masuk ke Istana, keluar Istana, ke acara, keluar acara, ada lagi, sampai enam kali. Kita kembali ke kantor, ada lagi, total 18 kali dari rumah ke Istana," katanya.
Menurut Jusuf Kalla, penghormatan yang dia terima bahkan lebih banyak dari yang diterima Presiden, yang lebih jarang diberi hormat karena tidak selalu keluar dari Istana.
"Kalau presiden tidak pernah dihormati karena dia tinggal di Istana. Kalau wapres kan hampir setiap hari. Bahkan Panglima TNI pun kalah banyak dihormati," kata Wakil Presiden, yang juga tak bisa menahan gelinya.
Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014