Dalam satu dasawarsa belakangan, perdagangan margasatwa secara gelap telah berubah dari kejahatan oportunis tingkat rendah menjadi kegiatan berskala besar oleh jaringan penjahat internasional
Washington (ANTARA News) - Presiden AS Barack Obama bertemu dengan Pangeran William dari Inggris di Gedung Putih pada Senin (8/12), dan membahas dengan dia "hubungan lama dan khusus" antara kedua negara mereka, kata Gedung Putih.
Pangeran William, yang dikenal dengan gelar Duke of Cambridge, melakukan kunjungan pertamanya ke Washington DC pada Senin, sebagai bagian dari upayanya untuk meningkatkan kesadaran mengenai penyelundupan margasatwa.
Pangeran William memberi penjelasan kepada Obama mengenai gagasannya untuk memerangi perdagangan margasatwa, demikian laporan Xinhua, Selasa siang. Presiden Obama dan pemerintahnya juga "memiliki komitmen sangat kuat pada masalah perdagangan margasatwa", kata Juru Bicara Gedung Putih Josh Earnest dalam satu taklimat.
Sebelumnya, Wakil Presiden AS Joe Biden dan istrinya Dr. Jill Biden bertemu dengan Pangeran William dan membahas dengan dia hubungan bilateral antara kedua negara mereka serta tantangan global, termasuk upaya untuk mengurangi kemampuan dan akhirnya menghancurkan Negara Islam, kata Earnest.
Selanjutnya, Pengeran William berpidato di Bank Dunia mengenai upaya memerangi penyelundupan margasatwa, dan menyebut perdagangan gelap itu sebagai "salah satu bentuk kejahatan dan korupsi paling berbahaya di dunia hari ini".
"Dalam satu dasawarsa belakangan, perdagangan margasatwa secara gelap telah berubah dari kejahatan oportunis tingkat rendah menjadi kegiatan berskala besar oleh jaringan penjahat internasional," kata Pangeran William.
Ia mengumumkan pembentukan satuan tugas untuk menyeliudiki peran industri angkutan dalam perdagangan margasatwa secara gelap. Satuan tugas itu juga bertujuan mengidentifikasi cara sektor tersebut dapat menembus mata rantai antara pemasok dan konsumen.
"Kerja sama adalah senjata terbesar kita melawan pemburu gelap dan penyelundup yang mengandalkan tindakan menghindari gagasan nasional individu," tambah Pangeran William.
(Uu.C003)
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014