Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa pagi menguat 20 poin menjadi Rp12.335 per dolar AS dibandingkan posisi terakhir kemarin, Rp12.355 per dolar AS.
"Rupiah bergerak menguat, diperkirakan Bank Indonesia melakukan intervensi agar tidak tertekan lebih dalam," kata Kepala Riset Woori Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada.
Namun, ia melanjutkan, laju rupiah cenderung masih tertahan di tengah sentimen negatif yang cukup dominan setelah Bank Dunia memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2015.
Bank Dunia memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2015 menjadi 5,2 persen dari perkiraan sebelumnya 5,6 persen. Bank Dunia juga memangkas proyeksi pertumbuhan kredit dan neraca perdagangan.
"Kondisi itu akan membawa dampak buruk bagi fundamental rupiah ke depannya dan mendorong pelaku pasar untuk lebih memilih masuk ke dolar AS untuk menjaga nilai aset," katanya.
Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta menambahkan Bank Indonesia cukup aktif melakukan intervensi untuk mengatasi pelemahan kurs rupiah terhadap dolar AS.
"Bank Indonesia menyatakan terus melakukan intervensi di pasar valas dan terlihat bahwa intensitasnya semakin besar dari periode normal, kondisi itu membuat peluang rupiah naik dapat terbuka," katanya.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014