Jakarta (ANTARA News) - Klub yang belum menyelesaikan pembayaran tunggakan gaji pemain musim 2013/2014 terancam terdepak dari Indonesia Super League (ISL) 2014/2015.
Berdasarkan data yang dikeluarkan Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) ada tujuh klub yang belum menyelesaikan kewajibannya kepada pemain yaitu Arema, Persija, Pelita Bandung Raya, Mitra Kukar, Persebaya, Persiba Balikpapan dan PSM Makassar.
"Saya mendapat sinyal kuat dari PSSI bahwa persoalan itu tidak ada toleransi.Yang tidak taat bakal diberi sanksi," kata Sekjen PSSI Joko Driyono di Kantor PSSI Senayan di Jakarta, Senin.
Sebenarnya ada delapan klub yang belum menuntaskan kewajibannya antara satu hingga empat bulan. Hanya saja, satu klub lain yaitu Persempam Madura United terdegradasi ke Divisi Utama musim depan.
Pria yang juga CEO PT Liga Indonesia itu menjelaskan, klub yang saat ini masih mempunyai tunggakan harus segera menyelesaikannya. Jika aset yang dimiliki tidak cukup untuk melunasi hak pemain maka larangan tampil di ISL langsung berlalu.
"Aset klub salah satunya adalah potensi revenue dari kompetisi. Asumsi yang didapat klub tahun depan, 2-3 miliar rupiah. Boleh main, jika jumlahnya terukur. Kalau utang melampaui proyeksi kontribusi komersial, tidak boleh," katanya menambahkan.
Klub peserta ISL 2013/2014 semuanya mendapatkan revenue dari hak komersial sebesar Rp2 miliar. Hanya saja saat ini dana yang ada tinggal Rp1 miliar karena sisanya sudah dibayar diawal kompetisi.
"Dana akan diberikan pada RUPS. Jumlah yang diberikan akan dipotong denda dari Komisi Disiplin atau yang lainnya," kata Joko Driyono menerangkan.
Sesuai dengan rencana Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Liga Indonesia akan digelar paling cepat 23 Desember atau paling lambat awal Januari 2015.
Kompetisi ISL musim 2014/2015 akan diikuti 20 klub yang terdisi dari 18 klub lama termasuk yang belum menyelesaikan pembayaran tunggakan gaji dan dua klub baru atau promosi yaitu Pusamania Borneo FC dan Persiwa Wamena.
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014