Laju pertumbuhan penduduk yang tinggi berdampak pada kebutuhan pangan, energi, lahan"

Jakarta (ANTARA News) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) memperingatkan bahwa kepadatan penduduk di Jakarta bisa menjadi salah satu penyebab banjir.

"Kepadatan penduduk berdampak pada banyaknya permukiman yang berhimpitan dan tidak ramah lingkungan," kata Deputi Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN Sudibyo Alimoeso di Jakarta, Senin.

Dia merinci, permukiman penduduk di wilayah padat yang berhimpitan mengakibatkan area resapan air menjadi sangat terbatas yang sering kali mengakibatkan banjir di sejumlah wilayah di Jakarta pada musim hujan.

"Laju pertumbuhan penduduk yang tinggi berdampak pada kebutuhan pangan, energi, lahan dan lain sebagainya," katanya.

Semakin terbatasnya lahan permukiman, tambah dia, mengakibatkan banyak penduduk di perkotaan mengambil jalan pintas dengan mendiami rumah-rumah di bantaran sungai.

"Kondisi demikian, kadang diperparah dengan adanya prilaku sebagian penduduk yang membuang sampah sembarangan, padahal selain merusak habitat lingkungan, membuang sampah sembarangan membuat pendangkalan sungai semakin cepat," katanya.

Ini ditambah infrastruktur perkotaan yang kadang dibangun dengan kurang memperhatikan area resapan air sehingga menjadi salah satu penyebab banjir. Oleh karena itu, di masa mendatang harus dilakukan beberapa upaya dalam menangani banjir.

BKKBN sendiri, kata dia, terus menyosialisasikan KB di Indonesia termasuk wilayah perkotaan.

Dia mengatakan, laju pertumbuhan penduduk di Indonesia saat ini adalah 1,49 persen per tahun dengan jumlah penduduk lebih dari 237 juta.

Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014