Kurikulum 2013 lebih bisa menggali kemampuan siswa"
Jakarta (ANTARA News) - Sebagian guru, kepada ANTARA News, menilai Kurikulum 2013 justru mampu memperbaiki sikap siswa menjadi lebih baik.
"Sikap siswanya terlihat berubah. Karena setiap guru menyampaikan, aspek-aspek penilaian yang dibutuhkan. Prilaku-prilaku yang semestinya diterapkan siswa dalam kelas," ujar staf Kurikulum SMP Suluh Jakarta, Juriani Almaida, S.Pd, kepada ANTARA News di Jakarta, hari ini.
"Dengan adanya penilaian sikap, anak-anak menjadi belajar berprilaku yang lebih baik. Kalau di kurikulum sebelumnya, KTSP, penilaian sikap itu tidak ada rubriknya. Ketika ada rubriknya, anak pun jadi lebih aware (peduli)," sambung dia.
Juriani juga menyebut Kurikulum 2013 memberi siswa kesempatan menilai secara jujur dirinya.
"Anak-anak juga diberikan kesempatan menilai dirinya sendiri, lalu penilaiannya di cross check (diuji-ulang) kepada temannya. Guru lalu menilai kejujuran siswa di situ. Ada perubahan sikap pada siswa yang semula tidak jujur menjadi jujur," kata dia.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMP Negeri 218 Jakarta, Drs. Nasa, menyampaikan apresiasi senada dengan menilai Kurikulum 2013 membantu siswa membentuk kepribadiannya.
"Kurikulum 2013 lebih bisa menggali kemampuan siswa. Dulu kan hanya pengetahuan saja, sekarang, pendidikannya diterapkan benar untuk pembentukan kepribadian," kata Nasa.
"Kami sebenarnya setuju ke Kurikulum 2013 karena menekankan pada kepribadian siswa. Hanya saja sistem penilaiannya harus dibuat memungkinkan terjangkau."
Nasa juga menyatakan sejumlah perubahan sikap siswa pun mulai terlihat sejak sekolah menerapkan Kurikulum 2013, Agustus lalu, antara lain siswa menjadi cenderung lebih serius dalam belajar dan sikapnya santun.
"Ada perubahan prilaku, minimal saat saya mengajar. Karena, kalau prilaku itu produknya lama. Mungkin, setelah lulus ini prilakunya yang berubah mulai kelihatan di SMA nanti," papar Nasa.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014