Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Viva Yoga Mauladi mengusulkan agar Bulog menaikan harga beli beras dari petani menjadi Rp8.600 per kilogram dari yang sekarang Rp6.600 kg.
"Saya usulkan seiring kenaikan harga bahan bakar minya (BBM), harga pembelian pasar beras petani oleh Bulog dinaikkan juga jadi 8600. Kalau tidak, petani semakin miskin, dan terjadi inflasi," kata Viva Yoga di Jakarta, Senin.
Usulan tersebut, selain karena kenaikan harga BBM, juga ada usulan pemerintah untuk memberlakukan e-money dalam pembelian beras.
"Sudahlah para petani tidak bisa menjual harga berasnya dengan mahal, ini malah raskin mau dihapus dan masyarakat nantinya harus membeli beras kepada Bulog atau para tengkulak, ini bisa menimbulkan revolusi sosial," sebut politisi PAN itu.
Viva menyebutkan, pemerintah berencana untuk menghapus raskin yang selama ini didistribusi oleh Bulog. Karena Bulog dinilai tidak memiliki kinerja yang baik, maka raskin akan dihapus.
"Menghapus raskin dan mengganti dengan e-money akan menimbulkan revolusi sosial," kata Viva Yoga, Jakarta, Senin.
"Jika Bulog tidak diberi kewenangan membeli beras petani, siapa yang beli beras petani? Tentu yang akan membeli adalah para tengkulak, pengijon yang harganya jauh dibawah harga pembelian pasar (hpp) sebesar Rp6.600. Bisa saja tengkulak membeli beras petani seharga Rp4.000. Setelah itu, masyarakat harus membeli kepada tengkulak dengan harga yang mahal dengan menggunakan e-money," kata dia.
Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014