Saya tidak dalam posisi memilih. Tapi tentu saya menghargai yang dipilih lebih demokratis

Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan, ia memilih ketua umum Partai Golkar yang dipilih secara demokratis, namun tidak bersedia menjawab secara tegas apakah pernyataan dimaksud yang dipimpin Aburizal Bakrie atau Agung Laksono.

"Saya tidak dalam posisi memilih. Tapi tentu saya menghargai yang dipilih lebih demokratis," kata Jusuf Kalla kepada pers di Kantor Wapres Jakarta, Senin, menjawab pertanyaan pers terkait terpecahnya kepemimpinan Partai Golkar yang diketuai Aburizal Bakrie sesuai hasil Munas IX di Bali, dan yang diketuai Agung Laksono sesuai hasil Munas IX di Jakarta.

Jusuf Kalla mengatakan, sebagai wakil presiden ia memang tidak dalam posisi memilih Munas versi yang mana dan tidak pula bersedia duduk dalam kepengurusan partai.

Wapres mengatakan, yang pasti ia bersama Presiden Joko Widodo sudah memiliki keputusan untuk tidak aktif di jabatan partai politik. "Termasuk semua menteri harus keluar dari partai dan nonaktif dari partai," katanya.

Terkait adanya usulan Agung Laksono yang menginginkan Jusuf Kalla menjadi ketua dewan pertimbangan partai beringin tersebut Jusuf Kalla mengaku sudah mendengar kabar tersebut walaupun secara resmi belum disampaikan kepadanya.

"Ya saya dengar juga banyak yang mengusulkan itu. Walaupun belum sampai sama saya, tapi tentu semuanya harus dipertimbangkan segala aspek," katanya.

Ketika ditanya apakah yang dimaksud Munas Partai Golkar yang demokratis adalah yang dilakukan di Ancol, Jakarta, Jusuf Kalla secara diplomatis mengatakan "Masak kalian tak tahu," katanya.

Namun ketika ditegaskan lagi oleh wartawan apakah yang dimaksud yang demokratis Munas yang dilakukan di Ancol, Jusuf Kalla mengatakan "Kau yang bilang yah," kata Jusuf Kalla sambil tertawa.

Mengenai Perppu Pilkada Langsung, Wapres Jusuf Kalla mengatakan ia sangat yakin bakal diterima parlemen mengingat ada dua partai yang bersikap sama seperti Koalisi Indonesia Hebat (KIH) yang bakal menerima Perppu tersebut.

Wapres berhitung kalau Partai Demokrat dan PAN masuk KIH maka kira-kira sudah 70 persen dan keinginan mereka sudah disampaikan secara terbuka.

Jusuf Kalla tetap mengaku optimistis Perppu Pilkada Langsung yang dikeluarkan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono itu bakal mulus di DPR sekalipun sejumlah parpol anggota Koalisi Merah Putih (KMP) berwacana menolak Perppu ini. "Dapat dipastikan Perppu lolos karena posisinya 60 persen lebih," kata JK.

Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014