Jumlah 144 jiwa itu berasal dari 40 keluargaBanjarnegara (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, menyatakan sebanyak 144 warga Dusun Pencil, Desa Karangtengah, mengungsi karena rumah mereka terancam tanah longsor.
"Jumlah tersebut berdasarkan pendataan yang kami lakukan pada Minggu (7/12) pukul 22.00 WIB. Jumlah 144 jiwa itu berasal dari 40 keluarga," kata Koordinator Posko Aju BPBD Banjarnegara Andry Sulistyo, di Desa Pandansari, Banjarnegara, Senin.
Menurut dia, 144 warga yang mengungsi itu tersebar di empat pos pengungsian yang berada di rumah warga Desa Pandansari, sedangkan Posko Aju BPBD Banjarnegara berlokasi di rumah warga RT 03 RW 03 Desa Pandansari.
Ia mengatakan bahwa pengungsian tersebut dilakukan karena warga khawatir rumah mereka terancam tanah longsor.
"Dusun Pencil sudah terkepung longsor karena tanah seluas 20 hektare di Pegunungan Putih terus bergerak turun. Oleh karena itu, hari ini warga bersama personel BPBD, relawan, dan TNI bekerja bakti membongkar rumah-rumah warga serta memindahkan barang-barang berharga lainnya agar dapat diselamatkan dari ancaman tanah longsor," katanya.
Ia mengatakan warga Dusun Pencil yang rumahnya terancam longsor itu sebenarnya sebanyak 36 keluarga, namun yang mengungsi sebanyak 40 keluarga karena empat keluarga lainnya takut terkena longsoran.
Menurut dia, BPBD Banjarnegara melalui Posko Aju di Desa Pandansari telah memberikan bantuan bahan makanan kepada para pengungsi.
Kendati demikian, dia mengakui bahwa BPBD masih membutuhkan bantuan bahan makanan, tikar, selimut, dan peralatan kerja untuk membongkar rumah warga dan membuat jalan darurat.
Sebelumnya, BPBD Banjarnegara menyatakan bahwa sebanyak lima keluarga yang tersebar di tiga desa terpaksa mengungsi akibat bencana tanah longsor yang terjadi pada Jumat (5/12), yakni satu keluarga dari Desa Paweden, Kecamatan Banjarmangu, dan satu keluarga dari Desa Suwidak, Kecamatan Wanayasa, karena rumahnya roboh, serta tiga keluarga dari Desa Sijeruk, Kecamatan Banjarmangu, karena rumahnya terancam longsor.
Pewarta: Sumarwoto
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014