sulit menemukan alasan untuk mengganti pemain yang telah menunjukkan kualitas, meski banyak kali kami masih memerlukan perubahan

Liverpool (ANTARA News) - Bingung menemukan cara jujur kepada diri sendiri? Kalau ya, silakan membuka hati kemudian belajar kepada pernyataan blak-blakan yang dilontarkan manajer Liverpool, Brendan Rodgers mengenai kesediaan diri menerima kenyataan apa adanya.

Ini karena sepak bola memberi permakluman mengenai pelajaran dari ziarah kehidupan.

Ya katakan ya, tidak katakan tidak, jangan sesekali bermuka manis di depan saja, sementara di belakang justru sebaliknya.

Ini pesan lugas yang dilontarkan dan dicetuskan Rodgers ketika tim asuhannya beroleh hasil imbang tanpa gol saat melawan Sunderland di ajang Premier League, pada Sabtu (6/12).

Imbauan jujur kepada diri sendiri dikemukakan Rodgers ketika pelatih The Reds itu merespons kasus Steven Gerrard. Selama ini, santer disebut-sebut bahwa Liverpool banyak mengandalkan Gerrard. Kiprah pemain gaek ini memang tidak bisa dipandang sebelah mata.

Boleh dibilang, Gerrard menjiwai penampilan Liverpool. Sebagai pelatih, Rodgers tidak menutup mata dengan kenyataan itu. Bahasa lugasnya, ia terus belajar jujur kepada diri sendiri.

Selain itu, hasil imbang melawan Sunderland menuntut Rogers agar terus berkaca diri dan bersedia memperbaiki daya gedor lini depan. Skuat Si Merah cenderung kesulitan ketika membongkar pertahanan lawan. Ini fakta pertama yang perlu mendapat koreksi kritis secepatnya.

Fakta kedua, Rodgers baru memainkan Gerrard di menit 23 sebelum laga berakhir. Tidak tanpa alasan, karena ia ingin Liverpool tidak selalu menggantungkan diri kepada keberadaan pemain senior itu.

"Kita tidak dapat senantiasa mengandalkan diri hanya kepada dirinya (Gerrard), meski ia memang berperang besar dalam setiap laga," kata Rodgers sebagaimana dikutip dari situs BBC.

"Ia (Gerrard) memiliki talenta kelas dunia, dan kontribusinya sungguh berperan bagi tim."

"Sangat sulit menemukan alasan untuk mengganti pemain yang telah menunjukkan kualitas, meski banyak kali kami masih memerlukan perubahan," kata Rodgers.

Ingin merevolusi diri agar menjadi terus manusia paripurna di tengah gejolak dunia yang serba tidak pasti? Belajarlah dari Rodgers yang bersedia dan belajar jujur kepada diri sendiri.

Penerjemah: AA Ariwibowo
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2014