Bogor (ANTARA News) - Ratusan demonstran dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Jabotabek kian agresif dan tegang saat helikopter yang membawa Presiden Amerika Serikat (AS) George W Bush melintas di atas Kota Bogor. Wartawan ANTARA di Bogor, Senin sore, melaporkan bahwa sekira 750 demonstran yang terbagi dalam dua kelompok semakin merapatkan barisan dan meneriakkan yel-yel penolakan Bush lebih keras saat helikopter Presiden AS tersebut melintas di atas Jalan Padjajaran, tempat mereka menggelar beraksi. Meski hujan mengguyur deras, mereka terus menggelar aksi penolakan itu, bahkan sejumlah mahasiswa dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonedia (KAMMI) melakukan shalat "Istisqo" (minta hujan) meminta kepada Tuhan untuk diturunkan hujan lebih lebat. Sempat terjadi keributan kecil antara massa dari Front Anti Imperialisme (FAI) dengan aparat keamanan, yang menimbulkan sekumpulan masyarakat yang sedang menonton peristiwa itu berlarian ke arah Barat terminal Baranangsiang, karena takut terjadi kerusuhan. Saat hujan semakin membesar, massa mahasiswa tersebut bahkan bertepuk tangan dan makin bersemangat melakukan aksi demonstrasi. Masyarakat sekitar yang turut menonton ikut bertepuk pangan ketika yel-yel penolakan Presiden Bush diteriakkan oleh orator aksi massa mahasiswa, bahkan ketika petir menyambar, beberpa kali tepuk tangan dari anggota demonstran semakin keras. Ketika bebebrapa kali helikopter melintas di atas mereka, massa mahasiswa meneriakkan kata bersama-sama, "Tidak Takut! Tidak Takut! Tidak Takut!". Hingga berita ini dilaporkan pukul 17:10 WIB, Senin petang, massa masih melakukan aksi demonstrasi dan aparat keamanan semakin memperketat penjagaan. Aparat bahkan mengerahkan "Kommob" (semacam SNG yang dipakai televisi) untuk memberikan pengumuman kepada massa mahasiswa agar tidak anarkhis dalam menyampaian aspirasi. Beberapa kali terdengar pengumuman kepada massa agar tidak terprovokasi pihak-pihak yang ingin memperkeruh keadaan. Sementara itu, aksi demonstrasi yang dilakukan di depan PT Telkom Jl Padjajaran, demonstran yang ada di kawasan itu telah membubarkan diri akibat guyuran hujan deras, dan kembali menuju Jambu Dua.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006