Jakarta (ANTARA News) - Di tengah cuaca cerah di Bandar Udara Halim Perdana Kusumah Jakarta Timur, Senin Pukul 15.55 WIB, Helikopter Sikorsky Black Hawk "Marine One" yang ditumpangi Presiden Amerika Serikat (AS) George W Bush lepas landas menuju Bogor. Turut dalam helikopter kepresidenan itu antara lain Ibu Negara, Laura Bush, Menlu Condoleezza Rice, dan Dubes AS Lynn B Pascoe. Di sekitar Bandara, khususnya di tempat Pesawat Kepresidenan "Air Force One" mendarat dipenuhi aparat keamanan Amerika Serikat (AS) dan Indonesia. Helikopter "Marine One" itu dikawal oleh empat helicopter "Baby Chinook". Pejabat Indonesia yang menyambut kedatangan Bush di Bandara Halim Perdana Kusumah antara lain Menteri Perdagangan Mary Elka Pangestu. Saat tiba, Presiden Bush sempat melambaikan tangannya kepada wartawan yang meliput kedatangannya. Bush dan rombongan diterbangkan ke Bogor dan helikopter yang membawanya dijadwalkan mendarat di GOR Padjadjaran sekitar Senin sore. Presiden Bush bertemu Presiden Yudhoyono dan Bush di Istana Bogor Senin sore hingga malam ini. Sejumlah masalah yang masuk dalam agenda Pemerintah RI adalah masalah pendidikan, kesehatan, teknologi, dan kemajuan yang dicapai dalam pelaksanaan Millennium Development Goals (MDGs). Kunjungan Bush yang diwarnai dengan gelombang demonstrasi dari berbagai elemen masyarakat itu antara lain ditandai dengan pemberian bantuan dana sebesar 150 juta dolar AS untuk mendukung apa yang disebut "Indonesia Education Initiative". Kunjungan Bush bersama istri ini merupakan kunjungan keduanya di Indonesia setelah yang pertama di Bali tahun 2003. Sementara itu, ketika helikopter Bush terbang menuju Bogor, ribuan demonstran yang menolak kedatangannya ke Istana Bogor meneruskan aksinya di ruas Jalan Padjadjaran, khususnya di dekat kampus IPB unit magister manajemen dan Terminal Baranangsiang. Banyak warga kota Bogor yang menyempatkan diri untuk menyaksikan langsung kedatangan Presiden Bush kendati hujan dan gemuruh petir mewarnai langit kota Bogor Senin sore.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006