Dalam laporan mingguan yang disiarkan pada Sabtu, UNHCR mengatakan persiapan bagi bantuan pemulangan secara suka rela ke Somalia sedang berlangsung.
"Gerakan pertama sebanyak 100 orang direncanakan berlangsung pada 8 Desember dari Kamp Dagahaley," kata badan pengungsi PBB tersebut.
Negara Afrika Timur tersebut menampung lebih dari 600.000 pengungsi dari 36 suku yang menyelamatkan diri dari konflik di Wilayah Tanduk Afrika dan dan Danau Raya.
Pengungsi Somalia di Kenya berjumlah sebanyak 500.000 dan jumlah itu telah naik akibat kemelut serta kemarau yang melanda Negara Tanduk Afrika tersebut.
Pemulangan pengungsi yang direncanakan itu dilakukan setelah Kesepakatan tiga-pihak --yang ditandatangani oleh Kenya, Somalia dan UNHCR pada 2013, kata Xinhua. Kesepakatan tersebut menetapkan kerangka kerja sah dan dukungan lain buat pengungsi Somalia di Kenya.
UNHCR menyatakan bersama dengan mitranya badan PBB itu telah menyiapkan dokumen yang diperlukan dan menyiagakan Alat Bantuan Inti. "Secara keseluruhan, empat gerakan pemulangan secara suka rela direncanakan berlangsung pada Desember," kata UNHCR.
Negara Tanduk Afrika tersebut telah menjalani proses perujukan nasional dan perdamaian setelah beberapa dasawarsa pertempuran antar-faksi. Serangkaian langkah penting telah membantu mengakhiri prioden peralihan politik selama sembilan tahun di negeri itu dan mengakibatkan kevakuman keamanan yang membuat Somalia jadi salah satu negara paling tak mengenal hukum di Bumi.
Langkah tersebut meliputi pengesahan Undang-Undang Dasar Sementara, pembentukan parlemen baru dan pengangkatan perdana menteri dan presiden baru.
(C003)
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014