Bogor (ANTARA News) - Dua ruas Jalan Padjajaran, Bogor dipenuhi massa pendemo dari BEM se-Jabotabek dan Front Anti Imperialisme (FAI), berbaur dengan masyarakat sekitar Bogor yang menjadikan momen tersebut sebagai tontonan. Dari pantauan ANTARA News di Bogor, Senin, setidaknya 5.000 orang memenuhi kedua ruas Jalan Padjajaran baik sebagai pendemo maupun warga yang menonton aksi tersebut. Dalam aksi tersebut, BEM se Jabotabek seperti BEM Universitas Negeri Jakarta, BEM UI, BEM SPEI Tazkia, BEM AKA Bogor, BEM IPB, BEM UIKA, KAMMI se-Jabotabek, turun ke jalan untuk menentang kedatangan Presiden Amerika Serikat George W. Bush ke Bogor. Ketua SALAM UI, Muhamamd Budi Prasetyo mengatakan BEM se- Jabotabek menuntut pemerintah menghentikan arogansi AS, menghentikan intervensi AS terhadap negara lain termasuk Indonesia, dan mencabut boikot dan embargo ekonomi yang dilakukan terhadap rakyat Palestina. Pada saat yang sama FAI melakukan aksi serupa di ruas jalan yang berseberangan dengan lokasi demo massa BEM se Jabotabek. Sementara warga setempat memenuhi sepanjang bahu jalan, bahkan sebagian masuk ke tengah jalan baik berjalan kaki dan sepeda motor. BEM se Jabotabek menyatakan keinginannya untuk dapat berdialog langsung dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Bush. "Jika perlu kami akan menembus Ring I," kata salah satu pendemo, Musliha. Massa kedua aksi tersebut mengibarkan spanduk dan panji-panji penolakan terhadap Bush, seperti "Reject Bush" dan "USA the real terrorist." Salah satu warga masyarakat asal Parungkuda, Fariza mengatakan, sengaja datang ke Jalan raya Padjajaran karena ingin menyaksikan aksi demo dan situasi di sekitar Kota Bogor. "Saya terus terang penasaran karena selama ini hanya menyaksikan lewat TV," kata dia. Sebelumnya dilaporkan, massa pendemo yang akan memasuki wilayah Bogor dari arah Puncak sempat dicegat aparat keamanan sehingga beberapa mahasiswa menyiasatinya dengan memecah menjadi kelompok-kelompok kecil.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006