London (ANTARA News) - Inggris akan membuka pangkalan militer baru di Bahrain dalam kesepakatan untuk meningkatkan kerja sama menangani ancaman keamanan di kawasan tersebut, kata Menteri Luar Negeri negara kerajaan Teluk itu, Sabtu.
Negara-negara Teluk termasuk Bahrain menemukan kesamaan dengan Amerika Serikat dan Kekuatan Eropa dalam melawan militan Negara Islam, dan Putra Mahkota Bahrain pada Jumat telah menyerukan ajakan untuk memerangi "Kebatilan".
Bahrain merupakan bagian dari koalisi pimpinan AS dalam melancarkan serangan udara terhadap kelompok ekstrimis yang telah menancapkan kekuasaan di sebagian besar wilayah di Suriah dan rak.
Menteri Luar Negeri Bahrain, Sheikh Khalid mengatakan bahwa kesepakatan tersebut akan "meneguhkan kerja sama untuk memelihara keamanan dan stabilitas dalam menghadapi permasalahan yang ada."
"Bahrain menantikan penerapan dari kesepakatan hari ini dan meneruskan kerja sama dengan Inggris dan mitra-mitra lain dalam mengatasi ancaman keamanan regional," kata Khalid, seperti dilaporkan AFP.
Kesepakatan yang dicapai dalam Dialog Manama di Bahrain itu, membuat Inggris dapat menempatkan dan menyimpan peralatan serta memungkinkan negeri itu mengirim empat kapal perang pemburu-ranjau yang saat ini bersandar di pelabuhan Mina Salman.
"Pangkalan baru ini merupakan perluasan tetap dari jejak Angkatan Laut Kerajaan dan akan membuat Inggris dapat mengirim lebih banyak lagi kapal-kapal yang lebih besar untuk memulihkan stabilitas di Teluk," kata Menteri Pertahanan Michael Fallon.
"Kami kini akan berada di Teluk untuk jangka waktu yang lebih panjang."
(Uu.M007)
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014