Di daerah ini lumbung komoditas

Palu (ANTARA News) - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas Andrinof Chaniago mengatakan Sulawesi wajib menjadi lokomotif kemajuan Indonesia di luar Pulau Jawa karena pulau ini memiliki potensi besar di berbagai sektor.

"Tahapan yang harus dikejar adalah meningkatkan kualitas pembangunan," katanya saat menghadiri pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrembang) Regional di Palu, Sabtu.

Dalam Musrembang Regional tersebut Andrinof membawa serta beberapa deputi guna menampung permintaan daerah dan memaparkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2015--2019.

Andrinof mengatakan sebelum pemerintah daerah berharap dan meminta perhatian ke pemerintah pusat atas dukungan pembangunan diberbagai sektor, pemerintah pusat kata dia telah menyiapkan rancangan awal RPJMN 2015--2019.

Rancangan setebal 279 halaman tersebut diserahkan Menteri Andrinof kepada Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola setelah membuka Musrembang Regional 2014.

Di hadapan enam perwakilan daerah se-Sulawesi, Andrinof menekankan pentingnya arah pembangunan ke depan antara lain menguatkan sektor pangan.

Andrinof mengatakan provinsi di Sulawesi harus memilih menjadi lokomotif sektoral di bidang pangan sehingga ikut menekan defisit pangan nasional.

"Kita harus meningkatkan produktivitas pangan karena kita harus berdaulat," katanya.

Ia mengatakan bicara soal pangan di Sulawesi hampir semua komoditas ada di daerah ini.

"Di daerah ini lumbung komoditas," katanya.

Setelah pangan, kata Andrinof, adalah bidang kelautan. Daerah ini juga harus bersyukur karena diberikan laut yang begitu luas.

Ia mengatakan tahapan pembangunan di Sulawesi tidak lagi sekadar memenuhi kebutuhan daerah sendiri tetapi harus berkontribusi nasional.

Potensi kemaritiman di Sulawesi sangat menunjang, hanya saja memang belum dikelola secara maksimal.

Selanjutnya pembangunan akan dikuatkan pada bidang energi. Mengenai energi, Sulawesi memiliki potensi energi besar di pembangkit listrik tenaga air.

"Setelah itu industri dan pariwisata," katanya.

(A055)


Pewarta: Adha Nadjemuddin
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014