"Selain itu juga sekitar 1.617 rumah terendam banjir dan 1.032 hektare lahan perkebunan dan pertanian rusak akibat banjir," kata Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pasaman Barat, Septrina, di Simpang Ampek, Sabtu.
Ia menambahkan pihaknya hingga saat ini masih terus melakukan pendataan dengan menjemput bola kelapangan. Sehingga sampai saat ini belum didapat data pasti berapa kerugian yang ditanggung korban bencana alam.
"Pendataan terus kita lakukan dan berbagai informasi akan ditindaklanjuti. Selain itu dua buah jembatan rusak akibat banjir," ujarnya.
Ia menjelaskan dua orang warga yang meninggal dunia akibat bencana banjir itu adalah warga Jorong Sumba. Kemudian satu orang lagi warga Jorong IV Koto Kecamatan Kinali yang hilang dibawa arus sungai.
Bukan hanya rumah dan lahan saja yang terendam, ternak masyarakat juga hanyut akibat banjir di Kecamatan Gunung Tuleh. Serta atu buah rumah dan usaha perabot juga hanyut dibawa banjir.
Ia menyebutkan lahan perkebunan dan sawah warga yang rusak terendam banjir tersebut terdapat di Kecamatan Lembah Melintah seluas 750 hektare. Kemudian ditambah 282 hektare di dua kejorongan.
Sementara itu 1.617 rumah yang terendam akibat banjir itu terdapat di Jorong Tamiang 50 rumah, Sikabau 255 rumah, Jorong Koto Sawah 83 rumah. Kemudian di Dusun Tanjung Harapan 155 rumah, Jorong Pasir Bintungan 38 rumah.
Selain itu di Jorong Labuh Lurus 81 rumah terendam. Di Jorong Maligi 80 rumah, Jorong Sialang lima rumah, Jorong Pasar Lamo 165 rumah, Jorong Rantau Panjang 118 rumah.
Banjir juga merendam rumah warga di Jorong Pondok 183 rumah, Jorong Pisang Hutan 120 rumah, Jorong Padang Halaban 334 rumah.
Pihaknya telah melaporkan semua jumlah korban akibat bencana alam banjir dan longsor ke Pemerintah Provinsi Sumbar. (Baca juga: Banjir Maligi rendam 50 hektare kebun sawit)
"Tentunya kami mengharapkan berbagai bantuan hendaknya dapat kita terima sehingga korban banjir dapat terbantu," harapnya.
(KR-MLN)
Pewarta: Altas Maulana
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014