Dengan demikian, diharapkan banyak wisatawan Swiss yang berwisata ke Yogyakarta. Apalagi, masyarakat Swiss dikenal suka berwisata,"

Yogyakarta (ANTARA News) - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X meminta Duta Besar Swiss untuk Indonesia Yvonne Baumann membantu mempromosikan pariwisata Yogyakarta di negaranya.

"Dengan demikian, diharapkan banyak wisatawan Swiss yang berwisata ke Yogyakarta. Apalagi, masyarakat Swiss dikenal suka berwisata," kata Sultan usai menerima kunjungan Yvonne Baumann di Yogyakarta, Jumat.

Menurut dia, Swiss juga memiliki perguruan tinggi pariwisata terkemuka di dunia, dan dubes diharapkan bisa membantu mendatangkan pakar kepariwisataan Swiss untuk memberikan pelatihan kepada pelaku pariwisata di Yogyakarta.

Hal itu, kata dia, akan lebih hemat dan efisien bagi para pelaku wisata di Yogyakarta daripada datang hanya beberapa orang ke Swiss untuk melakukan kunjungan studi banding wisata.

"Yogyakarta yang dikenal kepariwisataannya bukan hanya dari objek-objek wisatanya yang beragam baik pantai, pegunungan, sejarah maupun budaya, juga dikenal kulinernya yang sangat lengkap di sudut-sudut kota," kata Sultan.

Menanggapi permintaan Sultan, Yvonne Baumann mengatakan akan berusaha untuk menyampaikan langsung kepada institusi yang berwenang di Swiss agar bisa ditindaklanjuti.

"Permintaan Sultan itu akan kami sampaikan kepada pihak yang berwenang dalam bidang kepariwisataan di Swiss. Kami berharap hal itu bisa ditindaklanjuti," katanya.

Menurut dia, kunjungannya ke Yogyakarta ingin lebih dekat mengetahui sejarah dan kondisi terkini tentang kota tersebut yang telah diketahuinya sejak tugas sebagai Dubes Swiss di Chili.

Hal itu diketahui melalui pemberitaan media elektronik dan media cetak, bahkan ada majalah yang memuat di halaman muka dan besar tentang DIY di Chili.

"Kunjungan yang baru pertama kali ke Yogyakarta itu ingin melihat secara langsung tentang Yogyakarta yang dikenal sebagai kota budaya, pariwisata, dan pendidikan terkemuka di Indonesia," katanya.

Pewarta: Bambang Sutopo Hadi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014