Medan (ANTARA News) - Sri Dewi (15), seorang pembantu rumah tangga yang disekap majikannya, SHR (40), nekad melompat dari lanti dua ruko di Jalan Denai Medan, Kota Medan, Sumatara Utara, Jumat pagi.
Pembantu rumah tangga asal Tanjung Tiram, Kabupaten Batubara, itu berusaha kabur karena sudah tidak tahan dengan perlakuan majikannya yang warga keturunan Pakisan, menurut Kapolsek Medan Area, AKP Yudi Firanto.
"Dari pengakuan Sri, bahwa dirinya baru 14 hari bekerja sebagai pembantu. Korban ingin pulang ke kampung halamannya karena tidak tahan dengan pekerjaan yang diberikan majikan tersebut," ujarnya.
Yudi menyebutkan, sebelum melakukan aksi nekadnya, Sri juga dianiaya oleh sang majikan.
"Korban dianiaya karena ingin meminta pulang. Akibat kejadian itu, Sri mengalami sakit di bagian pinggang, kaki kanan memar dan mengalami pendarahan karena lompat dari lantai 2," katanya.
Korban selanjutnya dibawa ke rumah sakit untuk perawatan, sementara majikannya sudah diamankan polisi.
"Korban juga akan didampingi unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Medan untuk mendalami kasus tersebu," kata Kapolsek Medan Area.
Informasi diperoleh di lokasi kejadian menyebutkan, aksi nekad korban Sri Dewi pertama kali diketahui Raihan (10), pelajar SD yang saat itu sedang bermain di depan rumah.
Raihan yang terkejut melihat Sri jatuh berlumuran darah di hadapannya, kemudian melapor kepada ibunya.
Menurut Yusuf, warga setempat, setelah melompat korban sempat merangkak sembari menahan rasa sakit.
Kepala lingkungan setempat, Kamil, mengatakan bahwa majikan Sri, SHR, baru sekitar setahun menempati ruko tersebut.
"Majikan tersebut membuka usaha barang pecah-belah dan keberadaan pembantu rumah tangga belum dilaporkan," katanya.
Pewarta: Munawar Mandailing
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014