Painan, Sumbar (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar), terus menyiagakan personel dan peralatan untuk mengantisipasi bencana mengingat tingginya curah hujan akhir-akhir ini.
"Pesisir Selatan sangat rawan berbagai bencana seperti longsor dan banjir pada musim hujan ini. Maka itu semua personel pemadam kebakaran dan Tim SAR tetap kita siagakan. Sehingga jika terjadi bencana mereka langsung dapat bertindak melakukan penanganan," kata Kepala Pelaksana BPBD Pesisir Selatan, Doni Gusrizal di Painan, Jumat.
Khusus pada musim hujan, tidak saja di hari-hari kerja, tetapi pada hari lainnya Tim SAR dan petugas pemadam kebakaran tetap siaga di Pos pengamanan bencana yang ada di lokasi perkantoran BPBD setempat.
Selain personel, pemkab juga menyiagakan sejumlah peralatan dan perlengkapan yang dimiliki, sesuai kebutuhan dan jenis bencana yang akan terjadi akibat tingginya curah hujan.
Untuk penanganan tanah longsor, pemkab menyediakan satu unit alat berat jenis ekskavator dan peralatan lainnya yang dibutuhkan. BPBD juga mengkoordinasikan dengan Dinas Pekerjaan Umum (PU) setempat jika membutuhkan penambahan alat berat.
Kepala Bidang Kesiapsiagaan dan Logsitik BPBD Pesisir Selatan Suib Tanjung mengatakan, pada musim hujan ini pemkab juga menyediakan dua unit perahu karet dan alat selam. Semua peralatan dan perlengkapan tersebut disiagakan di Pos pengamanan bencana. Tidak saja itu, pemkab juga menyiagakan sejumlah kendaraan bermotor sebagai alat transportasi menuju lokasi bencana dan mobil dapur umum.
Hal tersebut guna mengantisipasi segala risiko bencana yang bakal terjadi pada musim hujan dan pelayanan optimal pemkab terhadap warganya terkait tingginya tingkat kerawanan bencana di daerah itu.
"Upaya ini kita harapkan dapat memperkecil risiko dari berbagai bencana yang bakal terjadi pada musim hujan ini. Meski demikian, kita juga berharap kepada masyarakat untuk segera memberikan informasi terkait bencana di daerah masing-masing kepada petugas yang ada di Pos pengamanan, setidaknya melalui telepon, " katanya.
Partisipasi warga dalam memberikan informasi terkait bencana yang terjadi sangat penting bagi pemerintah untuk menentukan langkah selanjutnya dalam penanganan.
Dalam mengantisipasi risiko bencana, pemkab membutuhkan sistem informasi yang tepat dan cepat tentang prediksi terjadinya bencana. Pemkab juga melakukan koordinasi antar lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) setempat.
Ia mengatakan, dari 15 kecamatan dan 182 nagari (desa adat) yang dimiliki kabupaten itu, semuanya rawan terhadap bencana banjir dan tanah longsor.
Pewarta: Siri Antoni
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014