Jakarta (ANTARA News) - Dr. Darma Imran, SpS dari Departemen Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, mengatakan, infeksi otak menyebabkan 40-50 persen kematian pada penderita HIV AIDS.

"Walaupun infeksi otak merupakan penyebab kematian tertinggi pada pasien AIDS, namun apabila cepat diobati maka dapat sembuh total infeksinya," kata Darma dalam simposium tentang perkembangan pengobatan HIV serta kaitannya dengan kanker dan hepatitis B & C, di Jakarta, Jumat (5/12).

Menurut dia, kasus infeksi otak pada penderita HIV AIDS sangat luas, mulai dari komplikasi primer seperti demensia, lalu sekunder seperti celebral toxoplasmosis, TB meningitis, hingga cryptococcal meningitis.

Dia menyebutkan, umumnya keluhan penderita HIV yang mengalami infeksi otak ialah sakit kepala yang terkonsep, atau penderita mengetahui kapan pastinya mulai mengalami sakit kepala.

"Kalau pasien ditanya sejak kapan sakitnya, dia bisa jawab dengan jelas misalnya sejak seminggu atau sebulan, kemungkinan iya," kata dia. Kemudian, penderita mengalami sakit kepala yang sifatnya persisten dan progresif.

Keluhan lainnya ialah kesadaran yang semakin menurun, gangguan kognitif yang tidak selalu berwujud demensia, kejang dan hemiparesis.

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014