Nasib pilot tetap tidak diketahui, ia masih hilang dalam pertempuran
Nairobi (ANTARA News) - Seorang pilot pesawat tempur Kenya yang jatuh di daerah yang dikuasai gerilyawan Shebab di Somalia selatan hilang, kata militer, Jumat.
Shebab yang berafiliasi dengan Al Qaida mengatakan mereka menembak jatuh pesawat tempur itu Kamis dan "menghancurkan" mayat pilot itu, yang kembali dari serangan pada satu pangkalan kelompok garis keras.
Kenya mengatakan pesawat itu jatuh setelah mengalami "masalah-masalah teknis".
"Pilot itu mengirim tanda bahaya kepada rekannya, pilot kedua pada satu pesawat lainnya," kata juru bicara militer Kenya Kolonel David Obonyo dalam satu pernyataan, seperti dilaporkan AFP.
"Disesalkan, pesawat itu jatuh di daerah musuh, milisi Al Shebab telah tiba di lokasi jatuhnya pesawat itu dan membakarnya. Nasib pilot tetap tidak diketahui, ia masih hilang dalam pertempuran."
Pasukan Kenya memasuki Somalia selatan tiga tahun lalu untuk memerangi gerilyawan Shebab, kemudian bergabung dalam pasukan Uni Afrika.
Mereka baru-baru ini melancarkan serangan udara terhadap pangkalan-pangkalan Shebab di Somalia selatan setelah kelompok garis keras itu melakukan serangkaian serangan di Kenya termasuk dua aksi pembunuhan yang menewaskan lebih dari 60 orang.
Kenya mengatakan serangan udara pada Kamis itu menghancurkan satu pangkalan operasi dan logistik gerilyawan dan beberapa anggota milisi Al-Shebab dan para petempur asing tewas.
Tidak mungkin untuk melakukan verifikasi yang independen mengenai laporan-laporan itu.
Shebab berperang untuk menggulingkan pemerintah Somalia yang diakui internasional, tetapi juga melakukan serangan balasan di Kenya.
Setelah mereka mengeksekusi 36 pekerja non-Muslim di kota perbatasan Kenya, Selasa, Presiden Uhuru Kenyatta berikrar akan "meningkatkan perang terhadap terorisme", dan menyalahkan mereka atas kematian lebih dari 800 warga Kenya.
Shehab sebaliknya memperingatkan bahwa mereka akan "melakukan serangan lanjutan tanpa kompromi, keras dan kejam".
(Uu.H-RN)
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014