... Titik paling rawan terjadi pencurian ikan di wilayah tugas Koarmabar ya di Anambas dan Natuna ini...
KRI Sultan Hasanuddin-366, Kepulauan Riau (ANTARA News) - Wilayah perairan Kabupaten Kepulauan Anambas dan Kabupaten Natuna, di Provinsi Kepulauan Riau, diyakini menjadi lokasi paling rawan pencurian ikan oleh nelayan-nelayan asing.


Hal itu disampaikan Panglima Komando Armada Indonesia Kawasan Barat TNI AL, Laksamana Muda TNI Widodo, di geladak KRI Sultan Hasanuddin-366, Jumat.

"Titik paling rawan terjadi pencurian ikan di wilayah tugas Koarmabar, ya di Anambas dan Natuna ini," katanya dari dalam kapal perang kelas SIGMA itu.

Pasalnya, lanjut Widodo, perairan di wilayah tersebut menjadi titik pertemuan antara arus hangat dan arus dingin yang membuatnya menarik serta menjadi habitat banyak jenis ikan.

Hal itu juga diperkuat keterangan Wakil Bupati Kepulauan Anambas, Abdul Haris, yang menyebutkan, di perairan wilayahnya banyak ditemui ikan-ikan yang digemari masyarakat negara lain, termasuk ikan Napoleon.

"Hasil perikanan sini bagus-bagus, terutama yang menjadi primadona itu Napoleon. Ada juga ikan Manyuk dan Tenggiri, pokoknya jenis ikan-ikan bagus itu adanya di Anambas," katanya.

Oleh karena itu, komando utama TNI AL itu berkomitmen terus meningkatkan pengamanan wilayah perairan yang berdekatan dengan perbatasan Indonesia tersebut.

Dia menyebutkan, selama 2014 pihaknya telah menangkap sedikitnya 78 kapal ikan asing ilegal yang melakukan aktivitas pencurian ikan di wilayah barat Indonesia.

Untuk keperluan patroli, kekuatan Komando Armada Indonesia di Kawasan Barat TNI AL disokong 49 kapal perang, yang sepanjang 2014 sedikitnya telah melakukan 12 kali operasi patroli.

Pewarta: Gilang Galiarta
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014