...kalau memang ingin dikurangi jam kerjanya harus laki-laki dan perempuanPalangka Raya (ANTARA News) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise meresmikan kota Palangka Raya Provinsi Kalimantan Tengah sebagai percontohan kota layak anak, Jumat.
Peresmian ini setelah memperhatikan beberapa kriteria yang dibuat pemerintah terkait kota layak anak, kata Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, di Palangka Raya.
"Kriterianya ada lima, beberapa di antaranya sekolah ramah anak, ada perlindungan khusus terhadap anak, kemudahan mendapat akses dan lainnya," tambah Yohana.
Sebelum meresmikan Palangka Raya sebagai kota Layak Anak, Guru Besar dari Papua itu didampingi Wakil Gubernur Kalteng Achmad Diran dan Wali Kota Riban Satia berkunjung ke SD Percontohan di Jalan Damang Palangka Raya.
Di sekolah tersebut, Menteri melihat berbagai ruangan belajar mengajar serta penampilan siswa SD Percobaan yang menari maupun melukis di dalam maupun luar ruangan.
"Saya senang melihat SD Percontohan ini dan harapannya semua sekolah di Kalteng dapat menjadi lebih baik dan ramah terhadap anak. Ini penting bagi perkembangan anak sebagai generasi penerus bangsa," kata dia.
Pengurangan jam kerja
Pada kesempatan tersebut, Yohana juga menyampaikan ketidaksetujuannya terhadap rencana pengurangan jam kerja terhadap perempuan. Namun ia masih menunggu penjelasan dari Wakil Presiden Jusuf Kalla maupun Menteri Pendayagunaan dan Aparatur Negara terkait pengurangan jam kerja tersebut.
"Kita kan ingin kesetaraan perempuan dan laki-laki. Ya, kalau memang ingin dikurangi jam kerjanya harus laki-laki dan perempuan. Tapi, nanti mungkin ada penjelasan dari Bapak Wakil Presiden," demikian Yohana.
Peresmian Kota Palangka Raya sebagai kota layak anak merupakan rangkaian peringatan Hari Anak Nasional yang dipusatkan di Gedung Tambun Bungai, dan dihadiri ribuan anak-anak.
Pewarta: Jaya Wirawana Manurung
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014