Jakarta (ANTARA News) - Konferensi Kepala Staf Angkatan Udara se-ASEAN (ASEAN Air Chief Conference) yang berlangsung dua hari mulai Selasa (21/11) akan mengagendakan terorisme sebagai isu utama. "Terorisme telah menjadi musuh bersama, termasuk di negara-negara di kawasan Asia Tenggara," kata Kepala Staf Angkatan Udara, Marsekal TNI Herman Prayitno, di Jakarta, Senin. Ia mengatakan selama ini negara-negara di kawasan Asia Tenggara, khususnya ASEAN, telah memiliki kerja sama dalam memerangi terorisme, termasuk kerja sama yang dilakukan angkatan udara masing-masing negara anggota Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) itu. Dalam kerja sama menumpas terorisme itu, semua pihak akan meningkatkan pertukaran informasi, sehingga segala bentuk ancaman terorisme dapat segera diantisipasi, katanya. Dalam konferensi ketiga AACC, selain membahas masalah terorisme, para peserta juga akan membahas kerja sama dalam menangani penanganan bencana, latihan bersama, pertukaran perwira, dan patroli bersama, katanya. Selama ini, TNI AU telah bekerja sama berupa latihan bersama dengan mitranya dari sejumlah negara anggota ASEAN, seperti Malaysia, Thailand, dan Singapura, katanya. Kegiatan tersebut diisi pula dengan penyampaian makalah oleh Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono dan Staf Ahli Kepresidenan Dino Patti Djalal. Selain kepala staf TNI AU, konferensi itu juga dihadiri kepala staf AU Malaysia, Singapura, Filipina, Brunei Darussalam, Vietnam, Kamboja, Laos, dan Myanmar. AACC pertama diselenggarakan di Thailand tahun 2004 dan yang kedua di Malaysia 2005. (*)
Copyright © ANTARA 2006