Jakarta (ANTARA News) - Bandara Halim Perdanakusumah Jakarta, Senin, ditutup mulai pukul 15.00 hingga 23.30 WIB, terkait kunjungan Presiden Amerika Serikat (AS) George W Bush ke Indonesia. "Bandara ditutup untuk kegiatan penerbangan sipil di luar jadwal seperti carter dan sebagainya selama 8,5 jam," kata Kepala Divisi Operasi dan Officer in Charge (OIC) Bandara Halim Perdanakusumah, Sunaryanto saat dihubungi di Jakarta, Senin. Menurutnya, penutupan tersebut sudah disampaikan kepada pihak terkait, khususnya maskapai carter melalui "Notam" (Notice to Airman) sekitar empat atau lima hari lalu. Selama ditutup, jelasnya, kebetulan tidak ada jadwal penerbangan sipil seperti Jakarta-Bandung dan Jakarta-Cilacap. "Jadi, penerbangan sipil tak terganggu," katanya. Dia juga menjelaskan, aktivitas perkantoran di sekitar bandara berjalan normal. "Tidak ada sterilisasi berlebihan. Mereka yang berkantor di sini biasa-biasa saja," katanya. Ia hanya mengatakan, yang benar-benar steril adalah di sekitar landasan pacu dan kawasan parkir pesawat. Ditanya, kapan jadwal kedatangan pesawat kepresidenan AS mendarat di bandara itu, ia mengatkan, berdasarkan informasi dari Pasukan Pengamanan Presiden dan "Secret Service" (SS) AS sekitar pukul 16.00 WIB. "Soal jenis pesawatnya Air Force One atau tidak, kami tidak tahu," tegasnya, menyusul adanya laporan bahwa Air Force One di Vietnam mengalami kerusakan. Sebelumnya, Menteri Perhubungan Hatta Rajasa mengatakan, pengaturan lalu lintas udara ketika pesawat kepresidenan George W. Bush hendak mendarat atau tinggal landas hanya mendapatkan hak prioritas pelayanan. "Itu sudah standar normal. Penerbangan VVIP selalu mendapatkan prioritas. Dia tak perlu `holding` (berputar di udara, red) untuk mendarat dan seterusnya," kata Hatta. Hatta mengakui, kebijakan penutupan bandara, khususnya untuk penerbangan domestik selama satu jam sebelum dan sesudah pendaratan penerbangan VVIP, kini sudah dihapus.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006