Jakarta (ANTARA News) - Anggota F-PAN DPR, Yasin Kara, menilai penyambutan kedatangan Presiden AS George W Bush yang terasa berlebihan menunjukkan pemerintah belum menyadari sepenuhnya pola hubungan antarnegara yang wajar dan berwibawa, sehingga dapat menghasilkan sesuatu yang membawa keuntungan. "Ini memang membuktikan betapa kita sebagai negara berdaulat dan memiliki potensi besar belum sadar betul-betul mengenai pola hubungan antarnegara yang wajar dan berwibawa, sehingga dapat menghasilkan sesuatu yang membawa keuntungan," katanya ketika dihubungi di Jakarta, Senin. Yasin Kara menyampaikan hal itu terkait dengan pengamanan atas kunjungan Bush ke Bogor pada Senin petang yang terasa berlebihan. Aktivitas masyarakat Bogor lumpuh, sejumlah sekolah diliburkan dan beberapa jalan kota serta sentra ekonomi juga ditutup. "Kita lihat saat ini memang menunjukkan posisi kita sebagai bangsa yang sepenuhnya 'tercokok hidung'," katanya. Ia mencontohkan soal keamanan di mana kontrol sepenuhnya diambil alih "tim Bush" sejak persiapan kedatangan. Hal tersebut sangat berbeda ketika pimpinan negara kita melakukan kunjungan ke luar negeri, selain itu sejumlah aktivitas rutin juga harus dikalahkan. Dalam format hubungan seperti itu, lanjutnya, seharusnya kita sadar betul bahwa kepentingan bangsa selalu berada pada posisi marjinal, sementara kepentingan bangsa lain selalu dominan. Yasin Kara menilai refleksi format ini akan berakibat jauh dalam negosiasi kepentingan bangsa, seperti masalah pertambangan, perdagangan dan pembangunan sektor yang melibatkan unsur asing di dalamnya. "Kita menjadi betul-betul tidak mandiri di atas kepentingan kita sendiri," katanya. (*)
Copyright © ANTARA 2006