Pabrik ini kotor sekali, harus bersih. Kalau di Jawa Tengah pabrik gula bisa bersih kenapa di sini kotor

Subang (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla, Kamis pagi meninjau Pabrik Gula Rajawali II Subang, milik PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) Persero, di Subang, Jawa Barat, untuk mendorong program swasembada gula nasional.

Jusuf Kalla didampingi Menteri Perdagangan Rahmat Gobel dan Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar tiba pukul 09:15 WIB menggunakan helikopter yang disambut oleh Direktur Utama PT RNI Ismed Hasan Putro.

Mengenakan kemeja berwarna putih Wapres dan Rahmat Gobel langsung menuju pabrik gula yang saat itu sedang dalam perawatan dan baru saja melewati musim giling.

Di sela-sela peninjauan mesin pabrik tersebut Jusuf Kalla, Rahmat Gobel dan Ismed Hasan Putro secara terbuka mendiskusikan permasalahan industri gula nasional.

Ismed memberikan paparan mulai dari penanaman tebu, kapasitas mesin pabrik, tingkat produksi hingga maraknya impor gula rafinasi yang merugikan petani tebu.

Pada kesempatan itu, Ismed juga meminta insentif kepada pemerintah agar dapat merevitalisasi mesin-mesin pabrik gula terutama yang sudah berusia ratusan tahun.

"Impor gula rafinasi sangat memukul industri gula nasional. Dari 10 pabrik gula RNI hanya dua yang untung," ujar Ismed.

Dalam perbincangan singkat tersebut, Jusuf Kalla berjanji akan membahas permasalahan pabrik gula RNI terkait kemungkinan pemberian insentif kepada pabrik gula BUMN serta membatasi ruang gerak impor gula rafinasi.

"Ini pak Rahmat (Mendag). Permasalahan-permasalahan yang dihadapi industri gula terutama impor akan dibahas dan diselesaikan di tingkat teknis dan operasional," kata Jusuf Kalla.

Pada saat itu Wapres dan rombongan juga meninjau gudang penyimpanan gula RNI.

"Pabrik ini kotor sekali, harus bersih. Kalau di Jawa Tengah pabrik gula bisa bersih kenapa di sini kotor," ujarnya.

Usai mengunjungi PG Subang, sekitar pukul 10:25 WIB, Jusuf Kalla bertolak ke Sukamandi mengunjungi PT Sang Hyang Seri (Persero), serta melanjutkan perjalanan ke Batang, Jawa Tengah.

Pewarta: Royke Sinaga
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2014