New York (ANTARA News) - Saham-saham Wall Street menguat pada Rabu (Kamis pagi WIB), mengirimkan indeks Dow dan S&P 500 melesat ke rekor tertinggi, setelah sebuah laporan Federal Reserve menunjukkan ekonomi AS tumbuh di tengah optimisme luas tentang prospek.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 33,07 poin (0,18 persen) menjadi 17.912,62, rekor penutupan kedua berturut-turut, sementara S&P 500 naik 7,78 poin (0,38 persen) pada 2.074,33, juga sebuah rekor tertinggi baru, lapor AFP.
Indeks komposit teknologi Nasdaq bertambah 18,66 poin (0,39 persen) pada 4.774,47.
Laporan "Beige Book" the Fed , kumpulan informasi anekdotal kondisi ekonomi saat ini, mengatakan bahwa "sejumlah" dari 12 distrik bank sentral melaporkan kontak-kontak "tetap optimis tentang prospek aktivitas ekonomi ke depan."
Untuk pertama kalinya dalam lebih dari satu tahun, Fed menjatuhkan deskripsinya "rendah" dan "sedang" untuk pertumbuhan secara keseluruhan, mengatakan sederhana bahwa laporan menunjukkan "bahwa kegiatan ekonomi nasional terus berkembang" dalam dua bulan terakhir.
Jack Ablin, kepala investasi di BMO Private Bank, mengatakan nada terbaru Beige Book secara signifikan lebih antusias dibandingkan versi sebelumnya.
"Bagi saya tampaknya mereka memperkuat retorika mereka," kata Ablin. "The Fed benar-benar melihat banyak hal baik terjadi di banyak bidang yang berbeda."
Ablin mengatakan beberapa investor mungkin juga membeli saham dalam mengantisipasi pertemuan Bank Sentral Eropa (ECB) pada Kamis, yang telah mengisyaratkan bank kemungkinan menerapkan stimulus tambahan.
Saham perbankan Citigroup dan anggota Dow JPMorgan Chase masing-masing naik 1,6 persen dan 0,8 persen. Bank of America naik 1,1 persen.
Beberapa saham yang terkait minyak juga menguat. ExxonMobil naik 0,8 persen, Schlumberger naik 1,8 persen dan ConocoPhillips naik 2,3 persen.
Abercrombie & Fitch, pengecer pakaian jadi berorientasi remaja, naik 3,5 persen karena laba kuartal ketiganya 42 sen per saham melebihi ekspektasi para analis sebesar satu sen.
Namun, perusahaan menyinggung "lingkungan yang sangat menantang bagi pakaian remaja" dan memperingatkan bahwa mereka memperkirakan kondisi "tetap sulit" di seluruh kuartal keempat.
Puma Biotechnology anjlok 12,2 persen setelah mendorong kembali jadwal waktunya untuk mencari persetujuan peraturan bagi obat baru yang sedang dikembangkannya untuk mengobati kanker payudara stadium awal. Setelah pembicaraan dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan AS, Puma mengharapkan untuk mengajukannya pada kuartal pertama 2016 bukan paruh pertama 2015.
Harga obligasi bervariasi. Imbal hasil pada obligasi 10-tahun pemerintah AS tetap stabil di 2,29 persen, sedangkan pada obligasi 30-tahun merosot ke 2,99 persen dari 3,00 persen pada Senin. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak terbalik.
(Uu.SYS/A/A026/C/A026) 04-12-2014 05:50:55
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014