Landbanking salah satu kebijakan untuk menyelamatkan lahan terbuka hijau. Dana ini selain dialokasikan untuk taman kota juga untuk pertanian,"
Bogor (ANTARA News) - Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat, menyiapkan program landbanking untuk menyelamatkan lahan pertanian yang semakin menyusut setiap tahunnya.
"Landbanking salah satu kebijakan untuk menyelamatkan lahan terbuka hijau. Dana ini selain dialokasikan untuk taman kota juga untuk pertanian," kata Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto dalam peresmian penanam padi di kelompok Lemah Duhur, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Rabu.
Bima mengatakan, perlu dilakukan secara akurat untuk mendata lahan pertanian yang benar milik masyarakat dan yang sudah dikuasai oleh pengembang.
Diakui Bima, lahan pertanian di Kota Bogor mengalami pernyusutan, pada tahun 2012 tercatat luas lahan pertanian sebesar 1.341 hektare.
Jumlah tersebut menyusut di tahun 2013 sebesar 210 hektare dan tersisa 1.131 hektare.
"Tahun ini laporan dari Dinas Pertanian, luas lahan yang tersisa sebesar 700 hektare," ujar Bima.
Menurut Bima, kondisi demikian terjadi karena perkembangan di Kota Bogor sehingga tidak memungkinkan untuk mengandalkan sektor pertanian.
Seiring perkembangan tersebut, sektor pertanian juga tidak memberikan kontribusi yang banyak kepada PAD Kota Bogor yang hanya 0,41 persen. Jumlah tersebut jauh lebih rendah PAD dari sektor pariwisata yang mencapai 32 persen.
"Apa yang sudah dilakukan masyarakat kelompok tani Lemah Duhur dapat menjadi nilai tambah untuk mempertahankan lahan pertanian," kata Bima.
Selain itu, lanjut Bima, adanya penerapan teknologi dapat mendorong peningkatan sektor pertanian.
"Kita sudah bekerja sama dengan sejumlah pihak dalam teknologi pertanian. Harapan kita pertanian ini dapat menyejahterakan masyarakat sekitar," kata Bima.
Sementara itu, kelompok tani Lemah Duhur salah satu kelompok petani yang masih bertahan di sektor pertanian.
Saat ini tersisa ada 23 hektare lahan pertanian milik masyarakat Lemah Duhur. Sebanyak delapan varitas padi di tanam di lahan tersebut dan satu hamparan dapat menghasilkan hingga 5,2 ton beras.
Pewarta: Laily Rahmawati
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014