Bangkalan (ANTARA News) - Keluarga Ketua DPRD Bangkalan, Jawa Timur Fuad Amin Imron sampai sekarang masih menutup diri dan tidak bersedia ditemui awak media yang hendak wawancarainya.
Wartawan, yang hendak mewancarai keluarga Fuad Amin, tidak berhasil menemui mereka sejak Fuad ditangkap tangan oleh KPK Selasa (2/12) dini hari terkait kasus suap.
Rumah Fuad Amin Imron di Jalan Raya Saksak, Kelurahan Kraton, Bangkalan tampak sepi dan tidak terlihat adanya aktivitas sama sekali.
"Tapi di dalam itu sebenarnya ada orang. Tapi teman-teman sebaiknya menjaga jarak saja, demi keamanan," kata Kepala Bagian Operasional Polres Kompol Abdur Rohim di Bangkalan, Rabu.
Selain kesulitan menemui keluarga Fuad Amin Imron, wartawan yang hendak mencari informasi juga mengaku ketakutan karena daerah itu dikenal rawan.
"Tadi, saat saya mengambil gambar di rumahnya juga gemetaran karena takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," kata kontributor Net TV menuturkan.
Dalam penangkapan Fuad, tim KPK yang dipimpin AKBP Novel Baswedan berhasil mengamankan sejumlah barang bukti, antara lain koper ukuran besar berisi sejumlah uang, tas besar juga berisi uang dan surat berharga.
Petugas menggeledah rumah Fuad Amin sekitar 30 menit, dan selanjutnya pada pukul 01.00 WIB, mantan Bupati Bangkalan itu dibawa tim KPK ke Jakarta.
Satu pleton Sabhara Polres Bangkalan, 1 Unit Sat Intel, dan 1 unit Sat Reskrim ikut mengamankan di sekitar TKP saat penangkapan.
Pewarta: Abd Aziz
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014