... -upaya UE dalam menyelaraskan standar dan peraturan dimulai sejak 1998, baru sekarang hampir selesai untuk perdagangan barang...

Jakarta (ANTARA News) - Kawasan ASEAN memiliki lebih banyak perbedaan antarnegara anggotanya sehingga membutuhkan waktu lebih lama untuk mencapai integritas setara Uni Eropa, kata Direktur Regional ICAEW Asia Tenggara, Mark Billington.

"Karena itu diperlukan keterhubungan yang lebih baik untuk memperlancar pertukaran pengetahuan dan keterampilan, sehingga mendorong munculnya industri-industri inovatif yang memiliki nilai lebih," katanya dalam keterangan tertulis Institute of Chartered Accountants in England and Wales (ICAEW), di Jakarta, Rabu.

Ia mengatakan, hasil yang akan didapatkan tidak hanya untuk periode jangka panjang, melainkan akan segera dirasakan negara-negara Asia Tenggara.

"Integrasi fisik yang lebih baik, seperti konstruksi rel kereta api kecepatan tinggi yang menghubungkan Kuala Lumpur dan Singapura, akan membantu membangun tautan-tautan ekonomi," kata Billington.

Kepala Pakar Ekonomi ICAEW, Douglas McWilliams, mengatakan, para pemimpin ASEAN telah mengambil langkah-langkah tentatif sesuai langkah yang telah ditempuh Uni Eropa (UE) untuk menyelaraskan peraturan produk di seluruh wilayahnya.

"Mereka menyediakan kerangka kerja bagi para anggotanya agar dapat memutuskan apakah mereka ingin mendapatkan pengakuan bersama," katanya.

Ia mengatakan, dengan keinginan politik yang kuat sekalipun, penyelarasan peraturan dan standar tetaplah proses yang rumit.

"Upaya-upaya UE dalam menyelaraskan standar dan peraturan dimulai sejak 1998, baru sekarang hampir selesai untuk perdagangan barang," kata McWilliams. Itu 16 tahun lalu dan tidak ada kata instan untuk itu.

Selain area perdagangan bebas, ia mengatakan sasaran utama lain dari integrasi regional adalah tercapainya pasar umum di mana modal dan tenaga kerja dapat bergerak lebih bebas melintasi batas negara.

Pewarta: Try Essra
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014