Hanoi (ANTARA News) - Amerika Serikat (AS) dan Rusia menandatangani suatu persetujuan bilateral yang meratakan jalan bagi Moskow untuk menjadi anggota Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) setelah 12 tahun melakukan perundingan ketat. Wakil Perdagangan AS Susan Schwab dan Menteri Pembangunan Perekonomian dan Perdagangan Rusia, German Gref, menandatangani lebih dari perjanjian 800 halaman di sela-sela KTT Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di Hanoi. "Saya mengucapkan selamat kepada anda. Ini persetujuan yang bagus bagi Amerika Serikat, Rusia dan masyarakat perdagangan internasional," kata Presiden AS George W.Bush kepada rekannya Rusia, Vladimir Putin, beberapa jam setelah penandatanganan. Putin, yang mengadakan pertemuannya yang kedua dengan Bush dalam sepekan setelah satu pertemuan di Moskow pada Rabu, menyatakan bahwa perjanjian itu akan meningkatkan hubungan AS-Rusia pada badan tersebut. "Ini menciptakan latar belakang yang baik bagi semua aktivitas kami, termasuk menyelesaikan berbagai masalah internasional yang kompleks," katanya kepada wartawan. Menguraikan pengurangan tarif pada semua dari penerbangan dan obat-obatan hingga industri mobil, dan juga perincian atas perlindungan hak-hak properti intelektual, perjanjian itu dipandang sebagai mosi percaya AS atas perekonomian Rusia yang berkembang. "Tanpa ragu persetujuan ini merupakan kesempatan yang sangat penting untuk integrasi Rusia ke ekonomi global," kata Gref setelah menandatangani dokumen yang "kokoh" ini. Schwab mengatakan persetujuan itu merupakan kejadian yang sangat penting ketika Rusia melakukan satu langkah penting lebih dekat untuk menjadi anggota WTO. "Integrasi penuh Rusia ke perekonomian global merupakan kepentingan Rusia dan juga kepentingan Amerika Serikat." Amerika Serikat, yang merupakan anggota terakhir badan perdagangan internasional WTO yang beranggota 149 negara itu, masih belum mengizinkan Rusia menjadi anggotanya, dengan menyebutkan keprihatinan atas hak-hak properti intelektual dan pembatasan atas pelayanan keuangan luar negeri. Hingga menit terakhir, Rusia menyatakan keprihatinan-nya atas kondisi yang sehat bagi impor daging AS. Putin berterima kasih kepada Bush secara pribadi atas perjanjian itu, dengan mengatakan penandatanganan "tak mungkin tanpa kemauan politik Presiden AS." Bush menyatakan: "Dialog kami penting. Kami membicarakan tentang masalah bersama, bagaimana kami akan menyelesaikan berbagai masalah yang penting, termasuk Korea Utara dan Iran." Pemimpin AS juga megatakan kepada Putin bahwa Washington telah mencabut sanksi yang diberlakukan pada pabrik pesawat militer Rusia, Sukhoi karena memberikan bahan senjata kepada Iran, kata Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov kepada para wartawan. Perjanjian bilateral AS-Rusia kini harus disahkan oleh badan legislatif kedua negara, dan Rusia juga harus mencapai persetujuan multilateral keseluruhan dengan seluruh anggota WTO.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006