Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu, ditutup melemah tipis sebesar 9,74 poin atau 0,19 persen ke posisi 5.166,04.
Sementara indeks 45 saham unggulan (LQ45) turun 3,14 poin atau 0,35 persen ke posisi 890,43.
Director of Investment of PT Valbury Asia Asset Management Andreas Yasakasih di Jakarta, menilai bahwa pelemahan indeks BEI cukup wajar untuk menyesuaikan risiko investasi saham ke depannya.
"Untuk sementara waktu koreksi pada indeks BEI dibutuhkan sebagai risk adjustment, karena dalam beberapa hari terakhir pergerakannya terus naik, dikawatirkan menimbulkan bubble," ucapnya.
Ia menambahkan bahwa setelah adanya koreksi maka akan muncul keseimbangan baru pada harga saham di Bursa Efek Indonesia, sehingga industri pasar modal ke depan akan menjadi stabil.
Sementara itu, Analis Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya mengatakan bahwa terkoreksinya indeks BEI bisa dimanfaatkan investor untuk kembali melakukan akumulasi pembelian saham.
"Diperkirakan, pergerakan IHSG BEI pada Kamis (4/12) berpotensi melemah terbatas karena dalam jangka pendek IHSG BEI masih berada dalam jalur penguatan," katanya.
Tercatat transaksi perdagangan saham di BEI sebanyak 242,832 kali dengan volume mencapai 4,99 miliar lembar saham senilai Rp4,95 triliun. Efek yang mengalami kenaikan sebanyak 133 saham, yang melemah 192 saham, dan yang tidak bergerak nilainya atau stagnan 90 saham.
Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng melemah 225,68 poin (0,95 persen) ke 23.428,62, indeks Nikkei naik 57,21 poin (0,32 persen) ke 17.720,43, dan Straits Times melemah 18,93 poin (0,57 persen) ke posisi 3.303,39.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014