Ini untuk menuju TKI yang lebih baik, menuju Indonesia yang lebih baik

Brebes (ANTARA News) - Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) menggunakan media kesenian tradisional untuk meyosialisasikan permasalahan TKI,.

Puluhan warga Kecamatan Tanjung, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, menghadiri acara sosialisasi yang digelar di Kantor Kecamatan Tanjung, Rabu, di mana mereka merupakan perwakilan dari berbagai desa di daerah tersebut.

Camat Tanjung Sugeng Basuki yang memberi sambutan dan membuka acara yang digelar sepanjang hari itu berharap agar warga dapat berbagi pengetahuan yang baru didapat itu kepada warga lainnya.

"Soalnya ini tidak diundang semua, hanya beberapa perwakilan dari tiap desa. Jadi saya minta agar yang hadir dapat menyampaikan informasi ke masyarakat sekitarnya," ujarnya.

Sugeng juga berharap agar warganya dapat benar-benar memanfaatkan acara sosialisasi tersebut untuk mendapatkan informasi yang benar sehingga tidak lagi tertipu oleh calo TKI atau berangkat secara ilegal.

"(Sosialisasi) Ini untuk menuju TKI yang lebih baik, menuju Indonesia yang lebih baik. Karena kalau kita lihat kondisi TKI melalui televisi, banyak yang tidak mendapat hasil yang diharapkan," ujarnya.

Sosialisasi di Brebes merupakan gelombang kedua dari seluruh rangkaian kegiatan BNP2TKI tahun 2014 yang melaksanakan kegiatan tersebut di 14 kabupaten di tujuh provinsi diseluruh Indonesia.

Selain Kecamatan Tanjung, untuk Brebes agenda sosialisasi juga akan digelar di Kecamatan Larangan yang menampilkan berbagai kesenian tradisional seperti Tari Burok, marawis, organ tunggal maupun angklung.

Deputi Penempatan BNP2TKI Agusdin Subiantoro mengatakan kegiatan tersebut bermaksud untuk memberikan informasi kepada masyarakat luas mengenai tata cara menjadi TKI yang benar dan prosedural serta pencegahan penempatan TKI nonprosedural, juga diselipkan pula pemahaman mengenai kebijakan, program-program, serta capaian dan hasil-hasil yang dikerjakan BNP2TKI.

Sedangkan kesenian tradisional dipilih selain bertujuan memberikan hiburan kepada warga masyarakat di daerah kantong-kantong TKI, juga agar materi yang diberikan dapat lebih muda dipahami.

Agusdin menambahkan, sosialisasi melalui seni tradisional juga dimanfaatkan sebagai sarana untuk mendapatkan masukan melalui temuan langsung atas permasalahan yang dihadapi calon TKI/TKI, keluarga TKI, TKI purna, instansi terkait, aparat pemerintah kabupaten, kecamatan, desa, tokoh agama, tokoh masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya.

"Dengan demikian, kebijakan yang akan diambil BNP2TKI kedepan benar-benar mencerminkan kebutuhan riil yang dibutuhkan guna meningkatkan harkat dan martabat kehidupan TKI, calon TKI, TKI purna dan keluarga TKI," ujarnya.

Sosialisasi melalui media tradisional 2014 diselenggarakan dalam dua gelombang yaitu gelombang I pada 25-28 November 2014 di empat provinsi yakni Kabupaten Indramayu, Cianjur dan Sukabumi di Jawa Barat; Kabupaten Gunung Kidul di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Kabupaten Timor Tengah Selatan dan Belu di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) serta Kabupaten Sumbawa dan Lombok Timur di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Sedangkan sosialisasi gelombang II digelar pada 2-5 Desember 2014 di tiga provinsi yakni Kabupaten Brebes dan Cilacap di Provinsi Jawa Tengah, Kabupaten Lumajang, Jember dan Malang di Provinsi Jawa Timur serta Kabupaten Lampung Selatan di Provinsi Lampung.

Kegiatan sosialisasi dengan tema "Bersama TKI Membangun Negeri" tersebut dilaksanakan Direktorat Sosialisasi dan Kelembagaan Penempatan Deputi Bidang Penempatan BNP2TKI.

Pewarta: Arie Novarina
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014