Makassar (ANTARA News) - Sejalan dengan pesatnya perkembangan teknologi, teknologi digital kini tidak bisa terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, hal ini mendorong digital marketing sebagai revolusi strategi pemasaran di era digital.
"Di era ini, wi-fi dan baterai (daya untuk smartphone) sudah menjadi kebutuhan dasar, saat makan, saat berbelanja sebagian besar orang tidak bisa lepas dari smartphone mereka," kata pakar marketing Tanadi Santoso dalam seminar Digital Marketing Revolution di Makassar, Selasa.
Tanadi mengatakan terdapat sekitar 82 juta jiwa populasi yang saat ini berusia 15-34 tahun, mereka disebut sebagai generasi Y yang dalam aktivitas sehari-harinya tidak bisa terlepas dari teknologi digital seperti "smartphone".Generasi ini, kata Tanadi merupakan pasar potensial pemasaran digital yang sangat besar.
"Terlebih lagi menurut penelitian, perilaku generasi ini cenderung menular hingga ke generasi sebelum mereka dan generasi yang lebih muda yang kini usianya kurang dari 14 tahun yang jumlahnya sekitar 60 juta jiwa," paparnya.
Menurut Tanadi ada empat hal yang perlu diperhatikan untuk membangun merek dalam pemasaran digital.
"Kami menyebutnya The Royal Family of The Digital Marketing," ujarnya.
Yang pertama, lanjutnya, adalah "King" yang dalam hal ini adalah content atau muatan produk anda.
"Nilai content dapat berupa informasi atau hiburan, buatlah sebuah kisah yang dapat menjadi viral," katanya.
Selanjutnya sebagai "Queen" adalah digital advertising. Dalam membuat digital advertising, ia mengingatkan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu target yang spesifik, perilaku dan demografi target iklan.
Selain itu ada pula "Prince" yaitu perangkat mobile. Pengguna perangkat mobile, kata Tanadi, semakin meningkat, hal ini perlu menjadi pertimbangan bagaimana layanan yang diberikan dapat diakses secara mobile.
Yang terakhir dan tak kalah penting adalah sosial media sebagai "princess" pemasaran digital. Sosial media seperti facebook, twitter, instagram, kata Tanadi, memiliki peluang besar sebagai sarana digital marketing.
Pewarta: Nurhaya J. Pangka
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014