Moskow (ANTARA News) - Kementerian Pembangunan Ekonomi Rusia pada Selasa menurunkan proyeksi harga minyak 2015 menjadi 80 dolar AS per barel dari 100 dolar AS, setelah harga minyak mentah dunia jatuh di tengah melimpahnya pasokan.
"Karena harga minyak sekarang turun, harga rata-rata campuran Urals pada 2014 harus diturunkan menjadi 99 dolar AS dari perkiraan rata-rata semula 104 dolar AS," kata Wakil Menteri Pembangunan Ekonomi Alexei Vedev, lapor Xinhua.
Harga minyak diperkirakan akan kembali ke kisaran 85-95 dolar AS per barel pada pertengahan 2015, kata Vedev seperti dikutip kantor berita Tass.
Kementerian merevisi turun perkiraan untuk ekspor minyak 2015 sebesar 2,19 persen menjadi 222,5 juta ton, dan perkiraan untuk harga gas sebesar hampir seperempatnya menjadi 268 dolar AS per 1.000 meter kubik.
Penurunan harga minyak, yang telah jatuh lebih dari sepertiganya sejak Juni, menyeret rubel turun dan menambah tekanan terhadap pertumbuhan ekonomi Rusia, yang bergantung pada minyak dan gas untuk sekitar dua pertiga dari ekspor serta setengah dari pendapatan anggaran.
Ekspor gas Rusia pada 2015 juga diperkirakan akan berkurang sebesar 1,8 persen menjadi 186,6 miliar meter kubik, sementara volume produksinya pada 655 miliar meter kubik.
Para pejabat senior pada Senin mendesak pemerintah untuk segera menyusun rencana mengurangi ketergantungan negara pada impor dan minyak dalam upaya mencegah kemungkinan resesi.
Untuk tetap stabil, perekonomian Rusia dalam struktur saat ini membutuhkan harga minyak lebih dari 80 dolar AS per barel, wakil kepala pertama bank sentral Rusia Ksenia Yudayeva mengatakan.
Bank telah menyusun rencana pembangunan ekonomi yang didasarkan pada skenario harga minyak sekitar 60 dolar AS per barel, Yudayeva mengatakan, menambahkan bahwa perekonomian akan menghadapi resesi yang mendalam dalam kasus itu, kecuali memangkas ketergantungan pada impor. (A026/B012)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014