Beirut (ANTARA News) - Tentara Lebanon menahan seorang istri dan puteri pemimpin Negara Islam Abu Bakr al-Baghdadi ketika mereka melintas dari Suriah sembilan hari lalu, kata beberapa perwira keamanan Selasa, dalam satu langkah yang sepertinya untuk menekan pemimpin itu.
Wanita tersebut diidentifikasi bernama Saja al-Dulaimi, warga negara Irak, oleh seorang perwira keamanan dan seorang sumber politik senior Lebanon, lapor Reuters.
Surat kabar Lebanon As-Safir melaporkan ia telah ditahan setelah berkoordinasi dengan "intelijen asing".
Satu sumber keamanan Lebanon mengatakan penahanan tersebut adalah "kartu penting untuk menekan" dalam negosiasi guna menjamin pembebasan 27 anggota pasukan keamanan Lebanon yang ditangkap militan -- suatu pandangan yang diberikan oleh sejumlah pejabat Lebanon lainnya yang membenarkan penahanan itu.
Seorang perwira keamanan senior Lebanon mengatakan istri Baghdadi melakukan perjalanan dengan salah seorang puterinya, berbeda dari laporan-laporan sebelumnya yang menyebutkan bahwa dia pergi bersama puteranya. Tes DNA dilakukan untuk memverifikasi dia anak Baghdadi, kata pejabat itu.
Mereka ditahan di bagian utara Lebanon. Para penyelidik mengajukan pertanyaan kepadanya di Kementerian Pertahanan Lebanon.
Para pejabat Amerika Serikat mengatakan mereka sedang mempelajari laporan-laporan dari Lebanon. Seorang pejabat mengatakan jika salah seorang istri atau anak Baghdadi ditahan, AS yakin pihaknya dapat mengidentifikasi dengan positif mereka walaupun pejabat itu tidak mengatakan bagaimana.
Sejauh ini belum ada reaksi segera dari Negara Islam melalui lamannya walau beberapa pendukung menolak laporan tersebut.
Fawaz Gerges, seorang pakar Timur Tengah di London School of Economics, mengatakan penahanan itu mengindikasikan bahwa koalisi pimpinan AS tampaknya memiliki intelijen solid di Suriah dan Irak.
"Saya bicara pada sejumlah orang yang memberitahu saya ini merupakan penangkapan terkoordinasi antara dinas intelijen Amerika dan tentara Lebanon," kata dia kepada kantor berita Reuters.
"Seandainya saya Abu Bakr Baghdadi saya sangat ingin tahu bahwa mereka sudah sangat dekat," kata dia. "Ini suatu perkembangan ... itu sangat menggusarkan ISIS khususnya kepemipinan tertinggi."
Kedutaan Besar AS di Lebanon menyatakan itu adalah operasi yang dilakukan pemerintah Lebanon, tanpa memberi komentar lebih jauh.
Dulami adalah salah seorang dari 150 wanita yang dibebaskan dari satu penjara Suriah pada Maret sebagai bagian dari pertukaran tahanan yang mengarah pada pembebasan 13 biarawati yang disandera oleh para militan terkait Al Qaida di Suriah, menurut laporan-laporan media saat itu.
Baghdadi yang nama sebenarnya Ibrahim Awwad Ibrahim Ali al-Badri al-Samarai memiliki tiga istri, dua warga Irak dan satu lagi asal Suriah, menurut sumber-sumber suku di Irak. (M016)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014