... jatuh dengan posisi menukik, dan sangat cepat, badan pesawat tenggelam dalam air lalu meledak...
Minahasa Utara, Sulawesi Utara (ANTARA News) - Serpihan pesawat terbang Elang Nusantara Air nomor pesawat PK-ELR yang jatuh Selasa pagi ini di perairan Minahasa Utara, sekitar satu mil dari pantai Firdaus Kema ditemukan tim gabungan, menjadi tontonan warga.

"Penasaran dengan kejadian itu," ujar Yusak, salah satu warga Kema Dua yang ditemui saat tengah melihat serpihan puing bangkai pesawat yang sudah dipasang garis polisi, di Kantor Badan Koordinasi Keamanan Laut Kema, Selasa.

Animo masyarakat tersebut nampak sejak pagi hari setelah mendengar adanya pesawat jatuh hingga malam pasca di berhentikannya sementara pencarian dua korban, yaitu Ronny Jastril (pilot) dan Fian Sophian (teknisi) beserta bangkai pesawat.

Sementara jatuhnya pesawat buatan Amerika Seikat itu pertama kali dilihat Mernal Manenda (28) warga Kema Dua Kecamatan Kema. Koordinat pesawat terbang itu jatuh kemudian diketahui pada 01 derajad 21 53" N dan 125 derajat 07 30" E

Menurut dia, niatannya hanya ingin memancing ikan berbekal perahu katinting milik bosnya meski cuaca saat itu tidak bagus.

"Berharap mendapat banyak ikan, namun yang dilihat saat itu sungguh di luar dugaan. Saya ingat, waktu itu jam 10 pagi. Awalnya ada suara pesawat sangat kuat, lalu saya lihat pesawat jatuh ke dalam air lalu meledak," kata Manenda.

Menurut dia posisinya berada sekitar 100 meter dari lokasi jatuhnya pesawat. Pesawat jatuh dengan posisi menukik, dan sangat cepat, badan pesawat tenggelam dalam air lalu meledak.

"Setelah itu saya bergegas kembali ke darat lalu menceritakan kejadian itu pada bos," katanya.

Tak menyangka kejadian yang dilihat itu mendapat perhatian publik yang begitu besar.

"Saya dimintai keterangan oleh Basarnas, TNI serta Polresta Minahasa Utara sebagai saksi di lokasi jatuh pesawat. Berharap, korban dan badan pesawat bisa secepatnya ditemukan," kata dia.

Pewarta: Melky Tumiwa
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014