Bogor (ANTARA News) - Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Giwo Rubiyanto Wiyogo, mengatakan pengamanan Istana Kepresidenan Bogor untuk menyambut kedatangan Presiden George W. Bush diharapkan jangan sampai membuat anak-anak di kota itu trauma. "Daya rekam anak sangat kuat, jangan sampai pengamanan oleh TNI dan Polri yang bersenjata lengkap di sekitar Istana Bogor membuat anak-anak takut, karena tidak tahu apa yang terjadi sesungguhnya," kata Giwo, di Bogor, Minggu. Gejala trauma itu dapat menyebabkan anak mengalami ketakutan serius setiap kali terkondisi pada saat-saat tertentu dan berpotensi menimbulkan gejala "dead experience". "Kemungkinan bisa terbawa sampai usia dewasa," katanya. Menurut dia, untuk mengatasi trauma pada anak karena peristiwa tersebut, dibutuhkan peran orang tua dan guru untuk menyosialisasikannya dengan baik agar anak-anak mengerti persoalan yang sebenarnya. Giwo mengatakan sebaiknya memberitahukan perihal kedatangan orang nomor satu di Amerika Serikat itu ke Bogor jauh-jauh hari sebelumnya kepada anak-anak dan menjelaskan kepada mereka akibat yang akan timbul saat hari H kedatangan Bush, misalnya banyaknya petugas keamanan, suara-suara sirine, rute jalan ditutup, dan sebagainya. Jalan penyelesaian untuk menghindari truma anak, kata dia, di antaranya dengan sosialisasi dini kepada anak, mengganti waktu belajar saat sekolah terpaksa diliburkan karena ada penutupan jalan, dan mengadakan kegiatan belajar di luar kelas, seperti berdarmawisata saat pengamanan diperketat. Selanjutnya, ia mengatakan, semua kegiatan penyelenggaraan negara apapun bentuknya harus menjadikan anak-anak sebagai fokus atau perhatian utama. "Perlindungan dan hak-hak anak harus dinomorsatukan di atas segala kepentingan," katanya. Oleh karena itu, Giwo berpendapat hendaknya masalah pendidikan, kesehatan, perlindungan, dan hak-hak anak menjadi fokus pembicaraan utama pertemuan dua pemimpin negara tersebut. Perihal kedatangan Bush, menurut Giwo, lebih baik sikapi secara positif, misalnya dari segi pariwisata yang membuktikan Indonesia makin kondusif untuk dikunjungi dan dari sisi bantuan yang rencananya akan diberikan pemerintah Amerika Serikat kepada Indonesia. "Dengan begitu kita tidak terus-menerus larut dalam pro dan kontra kedatangan Bush yang justru dapat makin meresahkan anak-anak," katanya. (*)
Copyright © ANTARA 2006