Yogyakarta (ANTARA News) - Perpecahan dalam tubuh Partai Golkar memungkinkan terbentuknya partai "sempalan" baru sebagai konsekuensi dari ketidakpuasan faksi yang ada, kata pengamat politik Universitas Gadjah Mada Arie Sudjito.
"Misal pun akan terbentuk partai baru, saya kira itu konsekuensi logis dari demokrasi," kata Arie di Yogyakarta, Senin.
Menurut dia, hingga saat ini Musyawarah Nasional Golkar telah empat kali memunculkan partai sempalan, yakni Partai Hanura, Partai Gerindra, Partai NasDem, dan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI).
Perpecahan itu bukan hanya merugikan kelompok dalam partai itu, melainkan seluruh komponen partai akan terus merugi, padahal Partai Golkar seharusnya mampu mengelola konflik, kata dia.
Menurut dia, perpecahan yang berkesinambungan membuat partai berlambang pohon beringin itu akan terus menerus kekurangan figur.
Apabila fenomena itu terus menerus terjadi, Arie menduga, telah terjadi kesalahan dalam pembentukan partai politik di Indonesia sejak awal. Alasannya, partai tidak lagi terbentuk dari inisiatif rakyat, melainkan pecahan dari elite partai yang akhirnya membentuk struktur ke bawah.
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014