Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan akan memecat para oknum petugas nakal di Bandara Soekarno-Hatta yang memeras dan meminta pungutan liar terhadap tenaga kerja Indonesia (TKI) yang berangkat ke luar negeri maupun tiba di Tanah Air.
"Untuk seluruh TKI, kalau ada seperti itu, catat namanya, saya akan langsung pecat, berikan namanya, kita cari orangnya," kata Presiden Jokowi saat melakukan konferensi jarak jauh berteknologi elektronik (e-Blusukan) dengan perwakilan TKI di berbagai negara, Minggu.
Hal ini disampaikan Presiden Jokowi menanggapi keluhan TKI dari berbagai negara. Presiden langsung memerintahakan kepada Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Nusron Wahid untuk mengecek setiap hari di Bandara terkait pungli tersebut.
"Saya perintahkan langsung hari ini agar di cek-cek setiap hari, setiap minggu, sampai tidak ada pungli di Bandara, kalau ada ganti. Kalau masih ya diganti, sampai bosan," kata Presiden.
Oknum petugas nakal di Bandara Soekarno-Hatta, menurut TKI perwakilan Mesir tidak hanya melakukan pungutan liar (pungli), namun juga seringkali dalam hal pemeriksanaan yang melecehkan.
Ia mengatakan, begitu tiba di Bandara Soekarno Hatta, semua kopernya diambil, dan diminta untuk dibuka. "Bahkan, diminta membuka pakaian kita," katanya.
Menanggapi hal itu, Presiden Jokowi menegaskan bahwa pemerintah akan segera membenahi segala hal dalam pelayanan TKI.
Presiden dalam kesempatan konferensi jarak jauh tersebut didampingi oleh Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Andrinof Chaniago, Menteri Hukum dan HAM Yassona Laoly dan Kepala BNP2TKI Nusron Wahid.
Sedangkan perwakilan TKI yang berpartisipasi berasal dari Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Taiwan, Korea Selatan, Mesir, Arab Saudi dan Hongkong.
Pewarta: Muhammad Arief Iskandar
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2014